Sanghyang Heuleut Makan Korban

bandungekspres.co.id, CIPATAT – Seorang pelajar asal Kota Cimahi, YP, 15 tewas terseret arus aliran Sungai Sanghyang Heuleut di desa tersebut pada Rabu (14/9) pukul 19.00 WIB. Korban bersama tiga temannya, yakni Lufti Juniansyah, 15, Raden Raehan, 16, dan Adit, 15, sengaja mengunjungi Sanghyang Heuleut untuk berekrasi.

Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi setelah sampai di lokasi, keempat pelajar langsung memutuskan untuk berenang. ”Setelah sampai, Adit dan Raden loncat ke sungai dari ketinggian 3 meter dari sisi sungai,” terang Ade kepada wartawan, kemarin (15/9).

Dia menjelaskan, setelah loncat Raden duduk di pinggiran sungai. Sementara Adit kembali loncat lalu disusul oleh Lufti dan korban. Namun naas saat korban terseret arus.

”Jadi saat Adit hendak menarik korban ke pinggir sungai, Adit juga melihat Lufti yang terseret arus sungai. Saat itu Adit hendak menolong Lufti, namun pada akhirnya ketiganya malah terseret arus sungai,” kata Ade.

Saat kejadian itu, kata Ade, warga yang berada di lokasi mencoba menolong ketiganya. Namun takdir berkata lain, warga hanya bisa menyelamatkan Adit dan Lufti.

Sedangkan korban hanyut terbawa aliran sungai. Serta baru ditemukan oleh warga sekitar pukul 19.00 WIB dari sejak keempat pelajar itu berenang. ”Korban baru ditemukan 4 jam kemudian oleh warga Kampung Cipanas Desa Rajamandala Kulon,” kata Ade.

Dikatakan Ade, pihaknya sejauh ini telah memeriksa saksi-saksi di lokasi kejadi termasuk ketiga teman korban. Untuk jasad korban langsung di bawa ke puskesmas Cipatat. ”Kita lakukan pemeriksaan terhadap saksi. Sementara, keluarga korban menolak untuk di otopsi dan telah membuat surat pernyataan secara tertulis,” tandasnya. (drx/nit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan