Hari Ini, Angkutan Barang Dilarang Beroperasi

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Mulai hari ini (9/9), angkutan barang lebih dari dua sumbu dilarang melintasi jalan nasional serta jalur wisata. Pelarangan itu merupakan langkah antisipasi kemacetan menjelang libur panjang momen Idul Adha 2016 (1437 Hijriah). Kebijakan tersebut diterbitkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui surat edaran bernomor SE.15/AJ.201/DRJD/2016 tentang pengaturan lalu lintas dan larangan pengoperasian kendaraan angkutan barang pada saat libur panjang Hari Raya Idul Adha 2016 (1437 H).

Surat edaran itu menyebutkan bahwa kendaraan angkutan barang -meliputi pengangkut bahan bangunan, kereta tempelan (truk tempelan), kereta gandengan (truk gandeng), kendaraan kontainer, serta kendaraan pengangkut barang lebih dari dua sumbu- dilarang beroperasi mulai 9 September pukul 00.00 WIB hingga 12 September 2016 pukul 24.00 WIB. Pelarangan diberlakukan pada jalan nasional (jalan tol dan jalan non-tol) serta jalur wisata di delapan provinsi.

”Yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, dan Bali,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta kemarin.

Meski begitu, pemerintah memberikan pengecualian untuk kendaraan pengangkut BBM, BBG, ternak, bahan pokok, pupuk, susu murni, barang antaran pos, serta bahan baku ekspor/impor dari home industry dan atau ke pelabuhan. Pengusaha diminta mematuhi surat edaran tersebut. Sesuai dengan pasal 282 dan pasal 306 UU 22/2009, pelanggar bisa dikenai sanksi pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

Sementara itu, jelang Idul Adha 2016, pada Senin (12/9), konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji berpotensi mengalami peningkatan. Melihat kondisi itu, PT Pertamina (Persero) menggaransi ketersediaan BBM dan elpiji di wilayah DKI Jakarta, Jabar, dan Banten.

Jumali, General Manager Marketing Operation Region III PT Pertamina (Persero) mengatakan, saat ini ketahanan pasokan BBMdi Jawa Bagian Barat (JBB) tergolong aman. ”Untuk premium  sebanyak 13,5 hari, Pertamax Series (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex) selama 14 hari, Solar hingga 32 hari, elpiji selama 5 hari, dan Avtur untuk 4,2 hari,” tandas Junali, dalam keterangan resminya, kemarin (12/9).

Prediksinya, kata Jumali, selama periode 9–12 September 2016, konsumsi Premium naik 3 persen melebihi penyaluran normal yaitu sekitar 13.514 Kilo Liter (KL) per hari. Ketersediaan Pertamax Series, lanjutnya, naik 11 persen persen melampaui kondisi normal, yaitu sekitar 14.051 KL per hari. ”Tapi, lain halnya dengan solar subsidi. Perkiraanya, konsumsi BBM itu turun 4 persen lebih kecil daripada kondiai normal, yang rata-rata, penyalurannya selama 2016, yaitu sekitar 8.074 KL per hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan