bandungekspres.co.id, CIHAMPELAS – Gadis penderita disabilitas (tuna grahita) berinisial LS, 24, yang menjadi korban perkosaan dan penganiayaan akhirnya dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Cibabat, Selasa (6/9) malam. Sebelumnya, korban ditangani di RSU Daerah Cililin namun karena tidak memiliki tenaga medis di bidang ortopedi atau tulang akhirnya dirujuk ke RSU Cibabat.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga berencana (BP3AKB) Kabupaten Bandung barat Asep Ilyas Bagian tulang ekor dan punggung korban mengalami retak-retak. ”Itu diketahui setelah tim dokter dari RSUD Cililin melakukan rontgen,” ucap Asep kepada wartawan, kemarin (7/9).
Karena itulah korban tidak bisa berjalan. Luka pada tulang ekor dan punggung diduga akibat tubuhnya dilemparkan oleh para pelaku ke selokan. Meski kejadiannya sudah berlangsung seminggu lalu, namun mata sebelah kirinya masih terlihat bengkak.
Pihaknya menyangkan kejadian ini tidak secepatnya diberitahukan kepadanya. Seharusnya segera dilaporkan kepada aparat berwajib maupun BP3AKB supaya cepat ditangani.
Kalau hari itu juga dilaporkan, polisi bisa cepat bergerak menangkap para pelakunya. Begitupun kami BP3AKB bersama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Barat dapat segera menanganinya.
”Terutama luka pada fisik dan memulihkan psikologisnya,” katanya.
Menurut saudara korban, Wulan, 30, luka yang dialami oleh cukup serius. ”Setelah mengetahui tidak bisa jalan dan luka, kami langsung mendapatkan perawatan di RSUD Cibabat,” kata Wulan.
Dia menjelaskan, korban masih dalam perawatan. Pihaknya tidak bisa memastikan kapan korban pulang ke rumah. Di singgung soal gangguan mental pada korban, dirinya belum bisa menyampaikan banyak hal. ”Kita nunggu arahan dokter,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi menyebutkan, korban sempat dicekoki minuman keras. Lalu disetubuhi oleh dua orang pelaku. ”Itu berdasarkan pengakuan kepada bibinya,” ungkap Ade.
Lebih jauh, pasca kejadian itu korban dirawat oleh bibinya. Baru hari Selasa (6/9) korban dibawa ke rumah sakit Cibabat dengan diantar oleh ketua Rukun Tetangga (RT) , ketua Rukun Warga (RW) , dan Bhabinkamtibmas Desa Pataruman.