bandungekspres.co.id, SOLOKANJERUK – Sebagai Bangsa Indonesia yang berdaulat, harus berpegang teguh pada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Anggota MPR RI dari Fraksi PKB H. Cucun Ahmad Syamsurijal menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan untuk keutuhan Bangsa Indonesia di GOR Desa Bojongemas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, kemarin (2/9).
Kegiatan tersebut dihadiri 150 orang, di antaranya Muspika Kecamatan Solokanjeruk, Kepala Desa Bojongemas, perangkat desa, BPD, LPMD, MUI, para ketua RT/ RW, Toda, Tomas, dan Toda se-desa Bojongemas.
H. Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, sengaja melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar, sebab hal ini sudah tugas wajib semua anggota MPR dan DPR untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk berpegang teguh pada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
”Hampir 60 persen murid sekolah SD sampai SMA tidak peduli lagi dengan adanya empat pilar atau upacara bendera. Oleh karena itu, kami harus gencar menyosialisasikan empat pilar ini,” kata Cucun yang merupakan anggota MPR RI sekaligus Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung.
Selain itu, dalam kesempatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini, tutur Cucun, dirinya akan mendorong serta memperkuat perekonomian daerah. Terutama perekonomian di desa supaya dapat berjalan.
”Sekarang ini, APBN didorong ke daerah-daerah walaupun masa transisi menteri keuangan lagi ada perubahan pembaharuan. Dengan transfer daerah ini, terutama ada dana desa yang harus betul-betul efektip menciptakan lapangan kerja, memperdayaan ekonomi. Sehingga tingkat pendapatan penduduk ini, akan pergeseran kenaikan yang lebih baik,” tuturnya.
Cucun mengungkapkan, kalau tingkat pendapatan ini ada pergeseran, otomitis pengangguran akan bisa ditanggulangi. Karena, saat ini, masyarakat bekerja kebanyakan memilih ke pabrik. Namun, kalau sudah ada terobosan-terobosan dari kepala desa, bagaimana dengan teknologi tepat guna dan sim padat karya. Dengan hal ini warga di Bojongemas bisa di perdayakan.
Selain itu, lanjut Cucun, konsep Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), namun saat ini belum jalan. Tetapi, bagaimana perekonomian di daerah itu kalau bumdes sudah efektif yang nantinya dari kementeri akan menurunkan modal kerja untuk Bumdes. ”Makanya sekarang ini masyarakat belum begitu faham tentang dana desa, ini harus jadi catatan dari pemerintah desa untuk segera membentuk badan usaha milik desa,” ucapnya.