BPJS TK Gandeng Bank bjb, Bidik UMKM dan Pekerja Rentan

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Badan Pengelolaan Jaminanan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) melakukan berbagai langkah terobosan dalam rangka penguatan kepersetaan diberbagai sektor. Direktur Utama BPJS TK Agus Susanto mengatakan, kerjasama ini telah dituangkan dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) bersama Dirut bjb pada acara De Syukron bersama Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Menurutnya, kerja sama ini diberikan dalam rangka bjb memberikan fasilitas permodalan dan pembinaan untuk debitur para pelaku kegiatan usaha mikro, kecil menengah yang ada di Jabar. Sehingga dalam penjaminannya dilibatkan juga lembaga penjamin keuangan LPDB KUMKM yang diketahu bersama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jabar.

Nah dari kerja sama ini, pelaku KUMKM diwajibkan mengikuti dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan,” jelas Agus ketika ditemui usai acara seremonial De Syukron di halaman Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, kemarin (2/9).

Dirinya menuturkan, pelaku KUMKM yang merupakan tonggak perekonomian nasional dan termasuk kelompok sasaran pekerja yang harus dilindungi BPJS TK. Sebab dengan pemberian modal dengan Jaminan sosial diharapkan bisa meningkatkan kapasitas usaha dan meningkat pula resiko kerjanya.

Selain pelindungan untuk nasabah bjb, BPJS TK menandatangani nota kesepahaman terkait penyaluran dan coorperate social responbility (CSR) untuk pekerja rentan yang merupakan pekerja tidak menerima upah seperti nelayan dan petani.

”Pekerja ini kondisi perekomiannya pas pasan walaupun telah berjuang keras setiap harinya tetapi memiliki resiko kerja tinggi,” kata dia.

Untuk itu BPJSTK memberikan dukungan penuh dalam memberikan jaminan kepada mereka agar ketika sudah memasuki usia tidak produktif atau meninggal kehidupan mereka terjamin dengan baik.

Agus menambahkan, untuk saat ini kepersertaan BPJS TK di Jabar sampai dengan Juli 2016 mencapai 2,93 juta tenaga kerja dari target sebesar 5,33 per tahunnya.

Sementara itu, untuk penerima iuran mencapai Rp 4,10 triliun dari target 2016 Rp 6,50 triliun. Sedangkan untuk total kepersertaan nasional adalah 20 juta pekerja dari target sebesar 22 juta sedankan untuk iuran mencapai Rp 26 triliun dan untuk target 2016 Rp 42,65 triliun.

”Kami sangat apresiasi inisiatif terkait persyaratan kepersertaan BPJS TK bagi debitur KUMKM, komersial dan koorperasi serta donasi CSR sehingga diharapkan akan mendorong perekononomian,” pungkas Agus. (yan/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan