750 Siswa SMA/SMK Ikut Pelatihan Jurnalistik

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sebanyak 750 siswa SMA/SMK negeri dan swasta mengikuti Pendidikan Jurnalis bagi Siswa SMA/SMK di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung di Aula SMA Negeri 8 Banding, Jalan Selontongan, kemarin (25/8). Pelatihan jurnalistik yang digagas Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam menyukseskan program Bandung Masagi tersebut menghadirkan narasumber Pimpinan Redaksi Jabar Ekspres Eriek Taopik.

Pelatihan Jurnalis Bagi Siswa SMA_SMK
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRES

ENERJIK: Pimpinan Redaksi Harian Umum Jabar Ekspres Eriek Taopik bersemangat menyampaikan materi.

Eriek memaparkan pengertian berita, teknik penulisan berita hingga tips bagaimana cara menggali isu. Para peserta pun tampak antusias. Ini terbukti dari banyaknya siswa yang mengacungkan tangan saat Eriek memberi kesempatan bertanya.

Menurut Erik, berita itu dibagi ke dalam bebera jenis tergantung bagimana cara penulisannya. Di antaranya, hard news, soft news, debt news, investigation, feature hingga opini. Dalam menulis pun, sang wartawan harus memenuhi unsur baku yang telah ditetapkan. Yakni, apa (what) siapa (who), dimana (where), kapan (when), mengapa (why) dan bagaimana (how) yang biasa disingkat 5W+ 1 H. Selanjutnya, seorang wartawan juga dituntut peka dengan menyertakan apa selanjutnya (what next). ”Seorang wartawan yang cerdas adalah yang bisa menggali informasi dari sisi lain narasumber. Misalnya, saat mewawancarai keluarga korban kecelakaan, jangan tanya bagaimana perasanaanya. Karena semua keluarga korban pasti bersedih. Coba Tanya sesuatu yang lain agar berita kita memiliki bobot lebih,” ujar Eriek.

Dalam transfer ilmunya, Eriek menyisipkan beberapa permainan spontan (gimmick), sehingga suasana serius bisa kembali mencair.

Salah satu gimmick-nya, Eriek meminta seorang peserta maju kedepan membaca satu paragraf dengan satu helaan nafas. Peserta pemberani tersebut diberi imbalan berupa uang Rp 100 ribu.

Siapa sangka, perwakilan siswa dari SMA Darul Tauhid bisa melaksanakan dan menyelesaikannya. Diakhir bacaan, siswa tersebut mengatakan cukup lelah jika harus membaca seperti itu. ”Untuk menulis satu paragraph, diperlukan titik dan koma sebagai petanda mengambil nafas,” ucap Eriek kepada siswa tersebut.

Pelatihan Jurnalis
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRES
IKUTI PELATIHAN: Sebanyak 750 siswa SMA/SMK se-Kota Bandung mengikuti Penadidikan Jurnalis di Aula SMAN 8 Kamis (25/8).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan