Tak Terima Anaknya Ditampar, Orangtua Murid Tuntut Guru Rp 10 Juta

”Saya dan anak saya sudah melakukan visum dan siap melanjutkan ke proses hukum, namun saya anggap permasalahan ini selesai jika guru yang melakukan penganiayaan ini membayar uang Rp 10 juta. Selain itu, saya juga berniat untuk mencabut anak saya sekolah di SMK ini,” jelasnya.

Sementara EL, mengatakan perbuatannya itu dianggapnya sebatas wajar. Terlebih itu bagian dari pembinaan yang dilakukannya, apalagi berdasarkan catatanya siswa yang bersangkutan sering sering alfa tanpa ada pemberitahuan.

”Saya akui saya khilaf telah melakukan penamparan. Itu pun saya lakukan sebagai pembinaannya, terlebih MH sering tidak sekolah, ” katanya.

Adapun berkaitan dengan tuntutan orangtua siswa, guru honorer tersebut berjanji akan memenuhinya. Hanya saja dia meminta waktu selama satu pekan ke depan. ”Ya, saya sanggup untuk memenuhi tuntutan ini,” katannya.

Sementara itu, Kepala Sekolah, Nendy Nugraha mengaku, berusaha menengahi masalah tersebut. ”Keinginan saya, siswa tetap sekolah di sini. Adapun adanya permasalahan ini anggap saja sebagai pembelajaran untuk guru yang bersangkutan agar ke depan tidak melakukan hal yang sama. Sebagai kepala sekolah saya juga tidak akan berpihak kemana pun,” ujarnya. (ndi/rie)

Tinggalkan Balasan