bandungekspres.co.id, CIREBON – Tim bola basket putri Jawa Barat dipaksa menyerah kala bersua DKI Jakarta di partai terakhir Mini PON 2016. Bertempat di GMC Arena, Kota Cirebon, Sabtu malam (13/8). Ingrid TR dan kawan-kawan tak mampu mengimbangkan permainan cepat yang ditampilkan anak-anak Ibu Kota. Jawa Barat ditaklukan dengan skor telak, 36-91.
DKI Jakarta tampil sangat percaya diri. Sejak menit pertama langsung bermain dengan tempo cepat.Tim besutan Cecep Firmansyah begitu mendominasi sementara tuan rumah tak kuasa keluar dari tekanan.
Di game pertama, Jawa Barat hanya mampu meraih dua angka sementara DKI Jakarta langsung menjauh dengan menghasilkan 16 poin. Keadaan di kuarter kedua tak jauh berbeda.
Jawa Barat seperti kehilangan daya gedornya. Penampilan impresif kala menaklukan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Bali di pertandingan pertama dan kedua tak berbekas. Sementara DKI Jakarta terus menjauh dan mengakhiri kuarter dua dengan perolehan poin 39. Tuan rumah hanya mampu meraih angka 13.
Memasuki kuarter tiga DKI Jakarta tidak mengendurkan permainan. Adelita dan kawan-kawan tidak menyia-nyiakan pertandingan itu untuk menunjukan kekuatan dihadapan para pemain Jawa Barat yang akan menjadi tuan rumah PON XIX/2016, September nanti.
DKI tak terkejar. Sia-sia saja upaya keras tuan rumah untuk mengejar ketertinggalan. Kuarter tiga dan empat tetap milik DKI Jakarta. Pasukan Cecep Firmansyah memenagi kuarter tiga dengan skor, 27-69 dan mengunci kemenangan di kuarter empat dengan skor, 36-91.
Asisten pelatih tim bola basket putri Jawa Barat Marlina Herawan berdalih, kondisi fisik anak asuhnya tengah kurang fit. ”Kondisi anak-anak mungkin sedang kurang fit karena arena padatnya jadwal latihan dan pertandingan beberapa hari ini. Lagi pula ini pengalaman pertama bagi para pemain menjalani uji coba dengan format mini turnamen seperti sekarang ini,” ujarnya.
Penggawa Timnas bola basket putri di SEA Games 2015 itu mengakui, minimnya jam terbang memengaruhi mental bertanding anak asuhnya. Karena itu, menurut Marlin – sapaan akrabnya – coahing staf akan lebih fokus pada agenda sparring untuk memperbaiki mental para pemain.