bandungekspres.co.id, PARONGPONG – Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat menyesalkan lambatnya pekerjaan tiga ruas jalan di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Padahal, pembangunan jalan tersebut berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 38 Miliar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, seharusnya proyek ini dikerjakan sejak bulan Juni lalu. Namun, hingga Agustus ini tidak ada aktivitas pengerjaan di lapangan.
Menurut Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat Pither Tjuandys, ”Masyarakat banyak yang menanyakan kapan akan diperbaiki. Mereka juga sudah tidak nyaman dengan kondisi jalan yang rusak parah,” kata Pither saat dihubungi, Selasa (9/8).
Menurut dia, masyarakat menunggu perbaikan jalan lantaran kondisi jalan saat ini rusak parah. Ketiga ruas jalan itu, mulai dari Desa Cihideng, Desa Cihanjuang Rahayu dan Desa Ciwaruga.
Pither menambahkan, jika hingga akhir tahun nanti pengerjaan tidak selesai, secara otomatis anggaran bantuan DAK tersebut bakal menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa). Lebih parahnya, tegas dia, pemerintah pusat tidak akan percaya lagi untuk memberikan DAK.
Lambatnya, pengerjaan jalan ini akibat ada persoalan dari pemenang tender. Sehingga berimbas pada pengerjaan yang semakin molor. ”Pihak pokja lelang membatalkan pemenang tender lantaran ada kekurangan. Sehingga, tender harus diulang,” ujarnya.
Untuk mengetahui sejauh mana tender ulang dilakukan, kata dia, saat ini Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat sudah memanggil Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan Pertambangan. Rencananya hari ini (10/8), pihak DPRD Bandung Barat dan Dinas Bina Marga sudah menghasilkan keputusan.
Sedangkan ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan KBB, Adang Rachmat Syafaat tidak menjawab.
Pembangunan infrastruktur jalan menuju Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat akan menggunakan anggaran APBD KBB 2016 sebesar Rp 16,9 miliar. Rencananya, anggaran tersebut akan dipakai untuk jalan sepanjang tiga kilometer, dengan lebar 7-10 meter.
Kepala Bidang Pembangunan dan Pengendalian Pembangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB Lucky Jamaludin mengatakan, anggaran tersebut berkurang Rp 1,8 miliar dengan anggaran Rp 18,7 miliar.
”Namun, setelah dilelangkan, anggarannya jadi Rp 16,9 miliar. Harga itu ditawarkan oleh PT Promix Prima Karya yang jadi pemenang lelang. Pembangunannya dikerjakan mulai 24 Juni sampai 20 Desember 2016,” kata Lucky di kantornya.