Potensi Serius di Balik Hobi Main-main

Game tidak harus disikapi secara negatif. Sebab, game mengajarkan beberapa hal yang sangat riil. Dalam beberapa cabang e-sport, misalnya, para pemain setidaknya belajar menyelesaikan masalah, berkomunikasi, bersosialisasi, hingga menghadapi tekanan. ”Ada satu game di mana salah satu klik saja, bubar satu timnya,” terangnya.

Yohannes melihat, selama ini banyak anak di Indonesia yang tidak bisa mengatasi beban. Itu setidaknya yang kerap terlihat pada detik-detik menjelang ujian nasional (unas). Tak jarang siswa yang menangis karena tidak kuat menghadapi tekanan. Bagi Yohannes, hal itu terjadi karena anak-anak diajari banyak hal yang terstruktur.

”Mereka diajari kalau dari A mesti B, lalu C. Padahal, di game, kita tidak belajar seperti itu. Dalam game, banyak hal tak terstruktur dan tak bisa diprediksi,” katanya.

Yohannes melihat, kini beberapa lowongan pekerjaan di perusahaan internasional juga kerap menyebutkan bahwa calon pelamar diutamakan menguasai permainan tertentu. Padahal, posisi yang ditawarkan tidak berkaitan dengan game. ”Biasanya posisi-posisi di dunia kreatif seperti periklanan,” ujarnya.

Dari yang terjadi di SMA 1 PSKD, memang hasilnya belum bisa dilihat. Namun, setidaknya kehidupan beberapa gamer Indonesia bisa menjadi contoh. Berangkat dari hobi main-main, mereka bisa mendapatkan sesuatu hal besar tanpa diduga sebelumnya.

Andika Rama Maulana salah satu contoh nyata. Berkat kepiawaiannya bermain game simulasi balap mobil (Gran Turismo, Factor, iRacing, Assetto Corsa, dan Live for Speed), pria asal Bekasi tersebut sukses meraih peringkat II di ajang balap mobil sungguhan. Dia berjaya di ajang Nissan GT Academy yang berlangsung di sirkuit internasional Silverstone, Inggris, pada 2015.

Andika turut mematahkan anggapan banyak orang bahwa gamer sudah pasti minim prestasi. Namun, meski meraih prestasi melalui dunia game, Andika mengatakan bahwa hal tersebut tetap tidak mudah. Bagi dia, tetap dibutuhkan latihan keras dan disiplin sebagaimana yang dilakukan pembalap mobil. Meski yang dilakukannya hanya di belakang layar.

Hal tersebut berlaku bukan hanya bagi gamer yang menelateni game bergenre simulasi balap mobil, tapi juga genre lain seperti FSP atau first person shooter.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan