bandungekspres.co.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengapresiasi jumlah raihan zakat yang dikumpulkan Baznas Jabar tahun ini. Sebab, tingkat kesadaran warga Jawa Barat terus naik.
Berdasarkan data Baznas Jabar, total zakat yang dikumpulkan dari kota/kabupaten di Jabar mencapai Rp 253.934.891.439. Jumlah itu, naik 22 persen atau naik Rp 38 miliar dari perolehan zakat tahun lalu.
Rincian lainnya, zakat fitrah tercatat sebesar Rp 214.636.556.720. Kemudian, zakal mal Rp 26.297.618.326. Sedangkan infaq dan sedekah sebesar Rp Rp 13.000.716.393.
”Alhamdulillah, semakin baik,” tegas Ahmad Heryawan usai melakukan salat Id di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Dia menilai, raihan zakat tersebut bisa lebih tinggi. Sebab, hingga saat ini banyak masyarakat yang menyalurkan zakatnya sendiri.
Hal tersebut, dianggap wajar dan lumrah terjadi. Meski dia berharap, umat muslim di Jabar bisa menyalurkannya ke lembaga zakat.
”Harapannya disalurkan ke lembaga zakat agar bisa termonitor dengan dengan baik. Sebab, pendistribusian zakat itu sendiri bisa dimusyarahkan,” paparnya.
Dia mencontohkan, warga yang memberikan zakat di Kota Bandung, bisa berkoordinasi untuk menyalurkan zakat mereka ke daerah di Kabupaten Bandung. Atau sebaliknya. ”Itu sah, dan diperbolehkan,” ujarnya.
Dia berpandangan, dengan menyalurkan zakat ke lembaga resmi harapannya tidak ada tumpang tindih pemberian zakat. Sebab, penyalurkan melalui lembaga resmi sudah diperkuat dengan data masyarakat yang membutuhkan.
”Distribusi jelas akan terakomodir dengan baik dan merata. Jadi jelas mana saja warga yang membutuhkan,” tandasnya. ”Hal yang sama nanti juga diterapkan saat Idul Adha. Jangan sampai, satu kampung memumpuk bantuan, sementara kampung lain tidak kebagian,” tambahnya.
Dia menegaskan, dari penelitian lembaga sosial yang paling aman adalah lembaga zakat. Sebab, pertanggungjawabannya tidak sebatas horizontal. ”Takut dia. Sebab, pertanggungjawabannya juga sama Allah. Dosanya 20 kali lipat, ” ungkapnya. (rie)
