Ajak Buah Hati Nikmati Musik Klasik

PERIODE emas tumbuh kembang otak anak terjadi saat bayi hingga usia di bawah enam tahun. Biasanya, anak diberi rangsangan untuk menstimulasi kerja otak. Salah satunya, memperdengarkan musik klasik.

Namun, tidak semua konser musik klasik memperbolehkan anak di bawah usia tujuh tahun masuk ke gedung pertunjukan. Jessica Jordanius, misalnya. Koordinator Orkes Kota Pahlawan (OKP) itu pernah punya pengalaman saat buah hatinya tidak diizinkan masuk untuk menonton konser musik klasik.

”Anakku sebenarnya suka kalau diajak nonton konser, tapi berhubung nggak boleh masuk, jadi nangis. Padahal, musik ini kan bagus untuk bayi,” ungkap perempuan yang sehari-hari menjadi pengajar sekolah musik itu.

Jessica menuturkan, salah satu alasan tidak diperbolehkan anak-anak menonton konser musik klasik adalah kekhawatiran mengganggu konsentrasi para pemain.

Nah, dari pengalaman itulah, pelan lalu, OKP menggelar konser klasik bertajuk Classical Box for Babies and Parents di Accademia Musicale Armonica Hall, Surabaya.

Konser itu diselenggarakan khusus untuk bayi dan anak usia di bawah enam tahun. Tentu saja mereka bersama orang tua masing-masing. Konser tersebut dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dikhususkan bagi bayi dan anak. Selama 15 menit, ada empat lagu milik Mozart yang dimainkan.

Menurut Jessica, karya Mozart dipilih lantaran ringan untuk diperdengarkan ke anak-anak. ”Saya terinspirasi dari Baby TV, CD Mozart for babies, dan buku-buku Mozart,” tutur ibu dua putra itu. Setelah sesi pertama selesai, anak-anak diajak ke kelas. Mereka diberi beragam permainan seperti mewarnai, tracing picture, dan bernyanyi.

Sementara itu, para orang tua menikmati pertunjukan sesi kedua. Pada sesi tersebut, lagu klasik yang dimainkan sedikit lebih berat. Misalnya, karya Beethoven dan A. Piazzolla. Konser yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu menggandeng para murid yang terdiri atas OKP teens dan OKP senior. (jpg/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan