Permintaan Gas 3 Kilogram Naik 20 Persen

bandungekpsres.co.id, SUKABUMI – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sukabumi mengaku, permintaan pasokan gas tiga kilogram selama Ramadan naik hingga 20 persen. Faktor ini digadang-dagang menjadi penyebab langkanya ”si Melon”.

Di bagian lain, Ketua Hiswana Migas Yudha Sukmagara mengatakan, kuota gas tiga kilogram kepada masyarakat di Kabupaten Sukabumi tidak bertambah. Setiap bulannya, Kabupaten Sukabumi hanya memiliki stok sebanyak 1.600.000 tabung. ”Saat ini kita keteteran dengan adanya lonjakan permintaan gas tiga kilogram ini,” ujar Udha, kemarin (15/6).

Rencananya, PT Pertamina akan menambahkan kuota elpiji tiga kilogram untuk memenuhi kebutuhan warga Sukabumi. Sehingga, kelangkaan tersebut tidak terjadi secara terus-menerus. ”Kita sudah komunikasikan dengan pihak Pertamina,” ungkapnya.

Yudha berharap, ada penambahan elpiji juga pada pertengahan 2016 ini. Sehingga dapat mencegah kelangkaan gas terulang lagi.

Selain itu, kata Yudha, pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan. Sebab, masih banyak penggunaan gas tiga kilogram yang tidak tepat sasaran.

”Penggunaan gas tiga kilogram hanya untuk masyarakat dan usaha kecil dan menengah (UKM) bukan untuk pengusaha restoran atau masyarakat mampu,” terangnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Kabupaten Sukabumi Ela Nurlela mengatakan, banyaknya penggunaan gas tiga kilogram yang tidak sesuai menjadi salah satu penyebab sulitnya mendapatkan gas tersebut. Seperti halnya masih ada rumah makan yang memakai gas tiga kilogram. Padahal, kata Ela, gas tersebut tidak diperuntukan untuk wirausaha kelas menengah.

”Untuk mengurangi hal itu, makanya ada tim pengawas. Sehingga bisa ditegur apabila ada pengusaha yang menggunakan gas tiga kilogram,” jelasnya.

Selain itu, di Kabupaten Sukabumi masih sering keterlambatan dalam pengiriman gas. Sehingga membuat orang banyak yang mengantre. ”Misalnya biasanya datang pagi, tapi gas malah datang siang. Itu juga yang sering membuat orang panik. Sehingga menyangka ada kelangkaan. Tapi sejauh ini sih belum langka. Buktinya masih banyak yang pakai gas tiga kilogram,” pungkasnya. (udi/rie)

Tinggalkan Balasan