bandungekspres.co.id, GARUT – Dampak dari tingginya gelombang laut selatan dan banjir rob, mendongkrak harga jual ikan laut. Kenaikan harga ikan laut bisa mencapai 40 persen dibanding hari biasa karena pasokan ikan yang sangat sulit. Saat ini, nelayan dari Garut pun terpaksa melaut di Pacitan untuk bisa mendapatkan penghasilan.
Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilauteureun Slamet Riyadi mengatakan, jika harga ikan laut saat ini tengah tinggi-tingginya karena sulitnya mendapatkan ikan. Kenaikan harga ikan laut sendiri bisa mencapai 30 persen.
”Yang mahal kalau musim seperti sekarng ini ikan layur sampai ke Rp 35 ribu. Biasanya normal Rp 25 ribu atau Rp 30 ribu, kalau ikan yang besar malah sampai Rp 40 ribu,” ujarnya, kemarin (13/6).
Untuk ikan tongkol, kata dia, harganya berada di kisaran harga Rp 20 ribu per kilogram dari biasanya paling mahal Rp 12 atau 15 ribu. Bahkan kondisi saat musim panen ikan, harganya bisa mencapai Rp 8 ribu hingga Rp 7 ribu karena banyaknya ketersediaan ikan di nelayan.
”Untuk harga udang karang justru sebaliknya. Saat ini cenerung murah, yaitu di kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogramnya. Kalau udang besar sampai Rp 300 ribu yang normal, kalau lobster sampai Rp 400 ribu harga jual normalnya dan yang kecil Rp 50 hingga 60 ribu per kilonya,” ucapnya.
Slamet mengatakan, jika kenaikan harga dipastikan terjadi pada semua jenis ikan laut dengan kenaikan yang bervariatif. Bahkan ikan yang saat ini ada di Garut berasal paketan dari Bandung.
Di Garut pasokan ikan sangat terbatas dan cenderung tidak ada sehingga terpaksa mengambil paketan ikan seperti jenis tongkol untuk dijual kepada konsumen yang ada di Garut dengan harga yang lebih mahal.
Saat ini sendiri nelayan di Garut, sebut Slamet belum ada yang melaut karena masih takut terjadi gelombang tinggi yang diprediksi akan berlangsung hingga akhir Juni.
”Dari bulan Mei sampai sekarang ada sekitar 100 perahu yang berangkat ke Pacitan untuk menangkap ikan layur dan langsung dijual juga hasilnya di sana,” jelasnya.
