Potensi Pasar Sangat Besar, Pemkab Dorong Pengrajin Payet

bandungekspres.co.id, PADALARANG – Pemkab Bandung Barat terus melakukan pembinaan kepada masyarakat yang menggeluti pengrajin seperti payet kerudung yang saat ini sudah hampir ada di setiap kecamatan. Menurut Wakil Ketua PKK Kabupaten Bandung Barat Dwi Wulandari Sunjaya menyatakan, pemerintah terus mendorong kepada para pengrajin payet ini supaya terus berkembang. ’’Salah satu kepedulian kami yakni memberikan mesin payet kepada para pengrajin. Namun, memang ada tantangan yang harus dihadapi pengrajin salah satunya bagaimana membuat payet yang memiliki model baru sesuai dengan gaya saat ini,” kata Dwi, usai membuka Elzatta Hijab, kemarin.

Para pengrajin payet kerudung ini banyak ditemui seperti di Kecamatan Cisarua, Lembang, Parongpong, Ngamprah, Cipongkor dan Cililin. Pengrajin payet di Kabuaten Bandung Barat seringkali terkenda soal pemasaran. Mereka lebih memilih hasil payetan kerudungnya disebar di lingkungan sekitarnya. Padahal, jika dipasarkan ke wilayah lain bahkan ke luar Jawa Barat potensinya jauh lebih besar. ”Banyak permintaan payet yang dihasilkan para pengrajin di Kabupaten Bandung Barat,” paparnya.

Untuk lebih mengembangkan payet yang dihasilkan para pengrajin, lanjut dia, ke depan pemerintah akan membantu memasarkan agar semakin berkembang. Para pengrajin payet ini biasanya masuk dalam Program Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) dan Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka).

Terkait dengan hadirnya Elzatta di Padalarang, dirinya memandang ini sebagai salah satu cara mensyiarkan tentang hijab kepada para perempuan untuk memakainya sesuai dengan perintah Al-Quran. ”Bagus dengan hadirnya tempat ini, mudah-mudahan bisa menjadi syiar soal hijab bagi kaum hawa,” katanya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung Dini Kusdini mengaku, tren hijab tahun ini terus berkembang. Bahkan, gaya hijab tidak lagi dipandang kuno melainkan memiliki gaya modern. ”Banyak ibu-ibu yang justru memakai hijab di zaman sekarang ini sebagai gaya, bukan lagi seperti dulu yang memang dipandang sangat kuno,” paparnya.

Saat ini, gaya hijab seperti gaya Korea dengan memakai rompi besar dan kancing besar menjadi tren. Gaya lainnya seperti Timur Tengah yang bergaya gamis panjang ke bawah. ”Sekarang itu gayanya bermacam-macam. Sehingga banyak perempuan lebih tertarik untuk memakai hijab selain menutup aurat, juga untuk tampil lebih cantik,” pungkasnya. (drx/vil)

Tinggalkan Balasan