Pelaku UMKM Kerja Sama dengan Toko Modern

SEPAKAT: Kepala Diskoperindag Kab. Bandung Dra. Hj. Popi Hopipah, M.Si(kanan) berjabat tangan dengan panitia H Juherman SH MM di Margahayu, kemarin

bandungekspres.co.id, MARGAHAYU – Sedikitnya 12 pelaku Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) bidang kuliner di Kabupaten Bandung melakukan penandatanganan kerja sama pemasaran dengan sejumlah toko modern. Penandatanganan yang difasilitasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung tersebut berlangsung di Gedung A La Gardena Kopo Square Margahayu, kemarin (26/5).

Selain melakukan penandatanganan kerja sama produk, dalam kesempatan tersebut berlangsung pula temu konsultasi antara pelaku UMKM dengan sejumlah pelaku usaha toko modern. Kegiatan ini berlangsung dalam dua gelombang. ”Untuk gelombang pertama, dilaksanakan pada 26 Mei sebanyak 60 pelaku UMKM khusus yang ada di wilayah Bandung Selatan, sementara gelombang kedua akan dilaksanakan pada 30 Mei mendatang sebanyak 60 orang yang berasal dari wilayah Bandung Timur.” ungkap Ketua Panitia H. Juherman SH MM seraya menambahkan seluruh biaya kegiatan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Bandung tahun 2016.

Kemitraan antara pelaku UMKM dengan pelaku toko modern, menurut Juherman, bisa dalam bentuk kerja sama pemasaran, penyediaan lokasi usaha, atau toko modern akan bertindak sebagai pemasok kebutuhan bagi warung kecil sebagai mitra usaha. ”Namun ternyata selama ini banyak memilih dalam bentuk kerja sama pemasaran produk,” kata Juherman.

Produk UMKM yang dipasarkan sejumlah toko modern, seperti kacang keramik, lumpia kering, kacang kering, dodol jambu dan jus jambu, mie lidi dan makaroni rasa, kerupuk susu, keripik kentang dan sistik, sambel pecel, sirop strawberi, madu juga karamel susu.Temu konsultasi antara pelaku UMKM dengan toko modern menurut Kepala Diskoperindag Kabupaten Bandung Dra Hj. Popi Hopipah MSi mesti dilakukan untuk mencari titik temu antara keinginan toko modern dengan UMKM. ”Toko modern tentunya memiliki kriteria tertentu yang mesti dipenuhi pelaku UMKM, mulai dari kemasan, bahan baku, cara pengolahan termasuk kesepakatan harga,” kata Popi.

Popi mengakui, kerja sama antara UMKM dengan Toko modern merupakan langkah terobosan yang dilakukan Pemkab Bandung untuk membantu pemasaran produk yang dihasilkan UMKM. Karena menurutnya pelaku UMKM di Kabupaten Bandung sampai akhir tahun 2015 tercatat 5.158 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 40.548 orang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan