Dia menjelaskan, aspek lainnya dilihat dari kemampuannya memimpin partai sebelum menjadi presiden, ketika ia menjadi presiden, dan saat ini setelah menjadi presiden. Secara akademik dan saintifik, lanjut dia, Megawati layak diberikan gelar Doktor Honoris Causa.
Bangsa ini, katanya, membutuhkan orang-orang yang memiliki kepemimpinan kuat dan bisa mengayomi masyarakat.
Ketua DPP PDI Perjuangan Dr Andreas Pareira mengatakan, gelar ini bukanlah sekadar gelar kehormatan, tetapi juga pertemuan antara dunia praksis dan dunia akademis. ”Kami dari PDI Perjuangan mengucapkan banyak terima kasih atas penganugerahan gelar ini,” ujarnya.
Sementara itu, teman satu angkatan Megawati Soekarnoputri saat kuliah di Unpad Prof Nurpilihan Bafdal merasa bangga kepada Megawati atas penganugerahan gelar kehormatan oleh almamaternya sendiri. Di matanya, saat semasa kuliah Megawati merupakan orang yang teliti, rajin, dan memiliki tulisan yang bagus.
”Banyak orang berpikir kok bisa sih orang yang drop out diberi gelar Honoris Causa. Itu tidak benar. Setelah dua bulan lebih beliau kuliah, terjadilah Gestavo. Sehingga beliau tidak dibolehkan lagi untuk kuliah dengan alasan keselamatan,” ujarnya.
Megawati Soekarnoputri tercatat sebagai mahasiswa Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Unpad angkatan 1965. Karena situasi politik nasional saat itu dan untuk alasan keamanan, ia hanya bisa berkuliah hingga 1967 dan kembali ke Jakarta. (nit/fik)
