bandungekspres.co.id, BANDUNG – Untuk mengawasi kelestarian sungai Citarum Pemprov Jabar bekerjasama dengan Kodam III/Slw dan masyarakat berencana akan melakukan patroli disepanjang sungai Citarum. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, rencana ini akan segera dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kelestarian sungai ini yang kondisinya sangat memprihatinkan.
”Patroli akan dilakukan disepanjang sungai Citarum bahkan gerakan patroli pun akan menyisir pabrik- pabrik yang membuang limbah ke sungai,” jelas Heryawan ketika ditemui di Gedung Sate kemarin (23/5).
Dirinya mengklaim rencana ini telah mendapat persetujuan pemerintah. Dan Pemprov akan mengeluarkan anggaran sebesar Rp 13 miliar yang diambil dari dana tidak terduga.
Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan gerakan Citarum Bestari yang saat ini terus berjalan sehingga langkah pengamanan ini dipandang perlu. ”Izin dari kementrian untuk menggunakan anggaran tak terduga sudah keluar, itulah yang akan kita gunakan ketika melakukan operasi Citarum bersama TNI dan Polri. Hasil hitungan sementara anggaranya sekitar Rp 13 miliar, tapi itu masih kita koreksi. Rencananya itu untuk anggaran sampai akhir tahun ini,” jelas Heryawan.
Dengan keluarnya izin penggunaan anggaran tersebut, lanjut dia, maka pihaknya akan menggelar operasi patroli disepanjang sungai Citarum, dan anak anak sungai citarum yang melibatkan anggota TNI dan Polri.
Heryawan menuturkan, upaya pembersihan sampah di sungai Citarum juga akan terus dilaksanakan selain upaya penyadaran bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat yang terduga kuat buang sampah ke sungai baik di Citarum induk maupun di anak anak sungai Citarum.
”Banyak sekali sampah rumah tangga di sungai dan ini terduga kuat bisa dari pasar dipinggir Citarum atau pertokoan di pinggir Citarum atau rumah-rumah yang ada dipinggir sungai Citarum,” cetus Heryawan.
Menurutnya, gerakan patroli ini akan dilakukan mulai 2 Juni 2016 mendatang. Dalam hal itu ada beberapa titik yang akan menjadi prioritas dilakukannya patroli untuk mengamati dan mengawasi aktivitas dan kegiatan pabrik dan masyarakat.
Selain itu, untuk prioritasnya akan dilakukan dari hilir dulu sebab sampah yang ada di Saguling menjadi pusat berkumpulnya sampahnya disamping akan ada gerakan menyeluruh dari kM 0 sampai km 77.