bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sepuluh rusa di Kebon Binatang terkena penyakit kulit (scabies). Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) memprediksi, penyakit kulit yang merebak di kulit rusa tersebut sudah menjangkiti dalam sebulan terakhir.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jabar 1 Sri Mujiartiningsih, zoonosis (infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya) mudah menular. Penyebab utamanya dari kondisi tanah yang becek, tidak ada saluran air serta ditambah dengan kondisi cuaca dengan curah hujan yang tinggi.
”Gejala khas penyakit ini berupa gatal-gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau sarcoptes scabiei,” kata Sri kepada Bandung Ekspres melalui sambungan telepon, kemarin (15/5).
Dia menjelaskan, tungau sarcoptes scabiei pada hewan piaraan pada dasarnya adalah sama dengan pada manusia. Sebagian besar infeksinya adalah pada bagian tubuh yang tidak ditumbuhi rambut atau bagian tubuh dengan rambut yang pendek. Infeksi sekunder oleh bakteri umum terjadi dan menyebabkan gejala penyakit menjadi lebih parah.
Dia mengatakan, satwa yang terserang penyakit ini akan mengalami penurunan kondisi terutama berat badan. Bila menyerang ternak, utamanya terjadi penurunan kualitas daging atau karkas, kerusakan dan penurunan nilai kulit. Sebab, tungau sarcoptes scabiei ini masuk ke dalam peredaran darah. ”Cara penyobatan harus melalui dua cara, yaitu disuntik untuk menyobati penyakit dari dalam dan diobati pada bagian kulit,” tuturnya.
Terkait rusa tersebut, kata dia, bisa sembuh dalam waktu satu bulan ke depan. Dia mengimbau, pengunjung yang berkulit sensitif jangan dulu mendekati area kandang. ”Jika tidak, pengunjung tidak akan tertular,” jelas Kepala Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Jawa Barat tersebut.
”Jangan mendekati kandang rusa, apalagi menyentuh,” tambahnya.
Di bagian lain, pihaknya juga dalam penyidikan pada Sabtu lalu juga menemukan terdapat burung dan tapir yang dalam kondisi sakit. Akan tetapi, pihaknya telah memberikan pengobatan dan vitamin untuk menangani hal tersebut.
Untuk hari ini, Senin (16/5), akan dilanjutkan pemeriksaan kepada hewan yang lainnya. Diharapkan, hal ini bisa selesai dalam sepekan kemudian dan hasilnya bisa direkomendasikan ke pihak pengelola.