Tidak Ada Kata Mantan Dalam Kehidupan Vlado

Tak banyak pemain yang menuliskan kisahnya membela Persib Bandung. Tidak dengan Vladimir Vujovic. Dia merampungkan biografi selama enam bulan dari tiga musim membela Persib Bandung dengan judul Hati Biru. Apa saja isinya?

Apapun yang berkaitan dengan Persib Bandung, yakin akan menjadi pusat perhatian. Dan Vlado –sapaan akrab Vladimir Vujovic- sadar betul, jika buku berisi 11 bab dalam Hati Biru akan memanjakan pembaca yang rakus pada cerita Maung Bandung.

”Proses pembuatan buku ada waktu 6 bulan. Tapi saya rasa kami membuat buku yang berkualitas,” ujar Vlado di sela peluncuran buku Hati Biru.

Pemain asal Montenegro ini merasa, setiap momen bersama tim Maung Bandung adalah sejarah. Makanya, dia beranggapan, sangat sayang apabila tak diabadikan dan dikemas menjadi sebuah buku.

”Terlalu banyak cerita dan terlalu banyak kenangan selama 3 tahun terakhir saya di Bandung. Saya memutuskan untuk menyimpan setiap emosi saya itu menjadi sebuah buku,” katanya.

Emosinya campur aduk. Tidak sekadar memori indah setelah pertandingan. Tapi, dia, berusaha menggambarkan suasana tim, perasaan pemain dalam menyikapi pertandingan. Termasuk kebiasaan-kebiasaan para penggawa Maung Bandung yang memang tak semua orang mengetahuinya.

Dalam buku ini dia beberkan jejak langkahnya selama tiga musim, yang memang tak terekam oleh media cetak maupun elektronik. Misalnya saja, cerita di belakang layar kesuksesan Persib menyabet juara di Piala Presiden 2015. Gambaran tersebut, tentu dramatis sebab kondisi tim sedang lesu setelah FIFA memberikan sanksi untuk sepak bola Indonesia.

”Selain itu bagaimana perasaan kami saat di Palembang ketika menghadapi Arema dan Persipura (Juara Indonesia Super League 2014),” paparnya.

Dia mengungkapkan, pembaca akan diajak lebih intim untuk mengenali skuad Maung Bandung. Memang lebih banyak sisi Vlado pribadi yang merumput sejak 2014 lalu. Gambaran itu, dirangkai menjadi kalimat-kalimat mudah dicerna seperti perasaannya ketika pertama kali merapat ke Kota Kembang. Begitu pun ketika dia tampil memperkuat tim yang kala itu dinahkodai Djadjang Nurdjaman.

Dua prestasi saat juara Piala Presiden 2015 dan ISL 2014 memang tak akan pernah dia lupakan. Para khalayak mungkin saja hanya mengetahui ketika bertanding hingga akhirnya meraih kampiun. Tapi dalam buku Hati Biru ini dijelaskan seperti apa arti keringat para penggawa Maung Bandung yang sebenarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan