Lukman mengatakan, pada tahun ajaran (2015/2016) sebanyak 314 siswa siswi yang terdaftar unas. Namun saat pelaksanaan hanya tercatat 312 peserta didik yang mengukuti unas.
Dari empat yang tidak lulus, hanya dua orang yang akan mengikuti ujian perbaikan di Juni nanti. Dua orang lainnya harus mengulang tahun depan. Dia menyebut keempat siswa tersebut berasal dari jurusan Perawatan Pesawat Udara satu siswa, sementara dua siswa dari Konstruksi Badan Pesawat udara, dan satu siswa lagi berasal dari jurusan Kelistrikan Pesawat Udara.
”Hasilnya dari musyawarah ini akan kami kirimkan melalui pos dengan tujuan rumah masing-masing peserta didik yang lulus maupun tidak lulus,” pungkasnya.
Sementara itu, sebanyak 4,37 juta siswa SMP sederajat hari ini mulai menghadapi unas 2016. Merujuk pelaksanaan unas SMA beberapa pekan lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan optimistis unas SMP juga berjalan lancar.
Ditemui di sela rangkaian perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2016 di arena car free day (CFD) kemarin (8/5), Anies kembali menjelaskan lembar soal untuk unas berbasis kertas dan pensil (UNKP) sudah terdistribusikan ke seluruh titik pengumpulan naskah terkecil. Sedangkan butir soal ujian untuk unas berbasis komputer (UNBK) sudah didistribusikan secara oline ke sekolah Sabtu lalu (7/5).
’’Unas SMP ini adalah fase kedua (sebelumnya unas SMA, Red). Maka ini sudah aman,’’ tutur mantan rektor Universitas Paramadina itu.
Anies juga berbagi saran supaya anak-anak hari ini lebih siap menghadapi unas. Di antaranya adalah setiap malam siswa peserta unas diharapkan istirahat yang cukup. ’’Kurangi kegiatan di luar rumah. Minimal istirahat delapan jam,’’ jelasnya. Kemudian siswa juga diminta tidak lupa sarapan dengan menu yang sehat.
Bagi Anies siswa juga diimbau tidak melupakan hal-hal sepele dalam menghadapi unas. Di antaranya adalah menyiapkan alat tulis dan berangkat ke sekolah lebih awal. Sebab di hari pertama unas, siswa harus memastikan lokasi ujiannya.
Menurutnya siswa harus mengantisipasi terlambat mengikuti unas, karena bisa berdampak kepanikan. Jika siswa panik, tentu tidak tenang selama mengerjakan ujian.
Dia juga mengingatkan supaya para siswa tetap fokus terhadap hasil belajar mereka selama ini. Terkait dengan beredarnya kabar bocoran soal ujian dan kunci jawaban, Anies berharap siswa tidak terpengaruh. Menurutnya terlalu beresiko jika siswa mempercayai kunci jawaban. Apalagi, kunci jawaban itu tidak jelas siapa yang membuatnya.