Ayena Studio Tampil di Australia

Satu lagi karya animasi anak Cimahi menjadi bagian dari pameran yang bertajuk Wonderful Indonesia di Tumbalong Green Pearl Harbour , Australia, 2 hingga 4 Mei 2016.


 

Pimpinan Ayena Animasi Studio Robby Pratama mengungkapkan, pihaknya merupakan utusan dari Kementerian Pariwisata Indonesia dalam rangka menunjukkan eksistensi ekonomi digital melalui film animasi Super Neli. ’’Kami memerkenalkan Indonesia kepada dunia luar melalui film animasi yang kami ciptakan, agar Indonesia lebih dikenal lagi di negara luar. Kami juga bekerja sama dengan PT Amitage untuk memerkenalkan animasi Super Neli dengan teknik augmented technology fashion,” sebutnya.

Tak hanya di ajang Wonderful Indonesia, Ayena Studio juga akan menampilkan karya Super Neli di ajang CEBIT, sebuah ajang bisnis yang berfokus pada teknologi ICT, 24 Mei mendatang, di Sydney Olimpic Park, Australia. Pada ajang ini, pihaknya akan bertemu dengan sekitar 300 eksibitor yang merupakan start-up dari Australia dan Indonesia, juga negara lainnya. “Pada event ini akan hadir 15 ribu pengunjung  dari berbagai wilayah di dunia,” katanya.

Robby melanjutkan, para pengunjung CEBIT adalah pencari informasi berbasis teknologi profesional dan komunitas bisnis berbasis teknologi. Di Ceboy ini, Ayena Studio berperan sebagai eksibitor dengan  memerkenalkan 3 D konten ke perusahaan-perusahaan yang berbasis teknologi ICT, yang akan berkaitan dengan mobile appse-commerce, digital marketing, dan software.

Sebelumnya, pada Januari lalu, Ayena Studio juga terlibat dalam ajang Software Expo Asia di Queen Sirikit National Convention Centre,  Bangkok, Thailand.  Pada 2011 juga di teknopreneur award, Super Neli mendapat juara pertama sebagai produk inovasi karena nenek-nenek dijadikan pahlawan super. ”Menciptakan sebuah produk memang harus ada inovasi dengan menciptakan sesuatu yang berbeda, karena selama ini belum ada yang menciptakan superhero yaitu nenek-nenek, biasanya perempuan cantik atau lelaki gagah,” lanjut Robi.

Konsep animasinya berupa slapstick, animasi berupa gerak tanpa ada dialog. ”Film tanpa dialog ternyata lebih menantang karena harus membuat gambar yang harus benar-benar sampai ceritanya kepada penonton tanpa ada dialog. Sedangkan satu cerita durasinya sekitar 3-5 menit,” tandasnya. (bun/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan