Ponpes Lapas Segera Dilaunching

bandungekspres.co.id, KUNINGAN – Rencana MUI Kabupaten Kuningan membentuk pondok pesantren di Lapas Kuningan dalam waktu dekat segera terealisasi. MUI menargetkan pada 22 Mei atau sebelum nifsu syaaban ponpes itu sudah dilucurkan.

Ketua MUI KH Abdul Azis menerangkan, pihaknya sudah melakukan studi banding ke Lapas Cianjur yang sudah berdiri ponpes. ”Keinginan kami sebelum nifsu syaaban ponpes sudah diwujudkan sehingga pada saat bulan puasa aktivitas sudah bisa berjalan,” ucapnya pada rapat dengan berbagai pihak, belum lama ini.

Dengan kehadiran ponpes tersebut, menurut Azis, benar-benar membuat santri yang ada di lapas menjadi berkurang. Azis yang didampingi Ketua Litbang MUI Kuningan H Iman Subasman menerangkan, dari semula warga binaan 1.200 orang, setelah ada ponpes turun drastis tinggal 600 orang.

Model ponpes sendiri, sambung dia, adalah pondok pesantren salafiah. Layaknya sebuah ponpes para warga binaan sendiri dalam bersikap seperti santri sopan dan setiap hari tidak lepas dari hapalan Alquran. ”Kami melihat berhasilnya ponpes lapas kerena komitmen kuat dari pemerintah dan yang hebatnya lagi kalapasnya non muslim, tapi dukungannya sangat kuat,” ucapnya.

Di Cianjur, kata Azis, pemerintah mengalokasikan dana 1 persen dari APBD untuk kegiatan keagamaan. Setiap tahun tiap desa diwajibakan mengahasilkan hafidz Alquran satu orang. Mereka dan pembibing diberikan dana oleh pemerintah. ”Kami dalam waktu dekat akan beraudensi dengan wakil bupati agar keinginan kami bisa terwujud, karena dengan dukungan kuat maka akan terwujud,” jelas Azis.

Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pontren H Ahmad Fauzi mengatakan, untuk membentuk ponpes harus ada lima unsur. Pihaknya melihat unsur itu beberapa sudah dipenuhi baik kobong, masjid dan santrinya. ”Yang mengajukan pastinya dari MUI dan saya kira tidak ada kendala tinggal diproses saja dan bisa terwujud,” jelas Fauzi.

Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan Baznas Kuningan H Encu Sukat meminta, masalah pembiayaan terutama untuk tenaga pengajar harus diperhatikan. Pihaknya, tidak ingin berjalan begitu saja karena rejeki akan mengalir. ”Berhubungan dengan anggaran kami ingin ada kejelasan. Sebab, saat ini proses penetapan anggaran sudah dilakukan tinggal menungggu dalam perubahan anggaran,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan