Ketika kemungkinan menggunakan jasa pihak ketiga untuk melakukan rekrutmen dan pengkoordinasian volunter, kata Embun, tidak menutup kemungkinan hal itu dilakukan sehingga mereka bisa lebih terkoordinasi.
”Terpikirkan juga ke arah sana, menggunakan pihak ketiga untuk koordinator dan perekrutan itu. Tapi tentunya kita sesuaikan dengan kebutuhan bidang di PB PON XIX dan Peparnas XV/2016,” katanya.
Dia menyebutkan, kebutuhan volunter para PON yang digelar di 15 kabupaten/kota di Jabar pada 17-29 September 2016 itu cukup besar. Kemudian sebagian dari mereka juga akan bertugas menjadi volunter pada Peparnas XV/2016 yang akan digelar pada 15-25 Oktober 2016.
”Mungkin untuk Peparnas kebutuhan volunternya tidak banyak, namun tetap saja perlu dikoordinasikan sejak sekarang. Peparnas seluruh pertandinganya di Kota Bandung, jadi lebih terkonsentrasi,” kata Embun.
Sementara itu Sekretarus Umum PB PON XIX/2016 Jabar Ahmad Hadadi menyatakan perekrutan volunter merupakan salah satu fokus dari PB XIX/2016. Selain menggunakan perangkat pertandingan dan kepanitiaan, kehadiran volunter juga akan menjadi bagian penting dari penyelenggaraan PON XIX/2016.
”Mungkin volunter yang dilibatkan di PON 2016 nanti merupakan yang terbanyak, dan mereka akan menjadi bagian dari sejarah penyelenggaraan PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2016 Jabar,” katanya.
Menjadi volunter pada PON XIX/2016 ini mungkin menjadi pengalaman mengesankan, karena PON akan kembali ke Jawa Barat sekitar 130 tahun lagi. (rls/odi/fik)