bandungekspres.co.id, TEGALEGA – Sebanyak 500 orang memadati kawasan Tegalega Bandung untuk melakukan World Taiji dan Qigong Day. Kegiatan seni pernafasan asal Tiongkok tersebut dilaksanakan serentak di seluruh dunia.
Ketua Harian Asosiasi Taijiquan Nasional Indonesia (ATNI) Jawa Barat Yohanes Surya mengatakan, World Taiji dan Qigong Day merupakan ajang tahunan dari para penggemar olahraga Taiji di seluruh dunia. Biasanya, kata dia, gelaran tersebut dilaksankan di Minggu terakhir April.
”Intinya, kegiatan ini mengajak semua kalangan untuk mencintai kesehatan, caranya dengan mengikuti Tiaji. Meski berasal dari berbagai gaya dan aliran, satu pernafasan yang menyatukan kami,” kata Yohanes di sela-sela kegiatan, Sabtu (30/4) lalu.
Di Bandung, kata dia, kegiatan Tiaji serentak tersebut diikuti oleh 16 sasana yang berasal dari Jawa Barat. Utamanya, mereka yang berasal dan aktif melakukan Taiji di Kota Bandung.
”Selain melakukan Taiji, kami juga menggelar donasi yang hasilnya akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan,” ucapnya.
Yohanes mengungkapkan, World Taiji Day mulai hadir di Indonesia pada 2013 lalu. Dengan begitu, kegiatan kemarin merupakan kali keempat digelar di Indonesia. Sementara kota-kota di Indonesia yang serempak melaksanakan kegiatan tersebut di antaranya Bandung, Jakarta, Solo, Magelang, Tasikmalaya, dan Surabaya.
”Sedangkan, skala dunia kegiatan tersebut sudah digelar di 80 negara. Terserbar di Asia, Eropa, Amerika, Australia dan Afrika,” tuturnya.
Ketika sejarah lahirnya Taiji diketahui berasal dari Tiongkok, namun gerakan menggelar Taiji serempak sedunia rupanya tidak lahir di kampung halamannya sendiri. Gerakan itu malah lahir di Amerika Serikat di Kansas City pada 1998.
”Yang memopulerkannya pasangan suami istri Bill Dauglas dan istrinya asal Tiongkok Angela Wong,” tuturnya.
Saat itu, pasutri yang sudah lama mempelajari Taiji tersebut merasa ada yang kurang ketika melakukan Taiji. Orangnya itu-itu saja, sementara sasana tempat latihan di Amerika cukup banyak. ”Cukup banyak, tapi rata-rata digelar di dalam kelas atau tempat olahraga. Sementara, esensi menggelar Taiji tersebut di ruangan terbuka menghirup udara segar,” tuturnya lagi.
Undangan pun disebar untuk melakukan gerakan seretak seluruh sasana se-Amerika. Kegiatan pertama saat itu, kata dia, hanya diikuti oleh 200 orang.