13 Orang Ditembak, Tiga Tersayat di Dua Daerah

bandungekspres.co.id, MAGELANG – Belakangan ini warga Kota Magelang dan Jogjakarta diliputi rasa waswas. Sebab, di dua kota yang hanya terpisah jarak 30 kilometer itu, terjadi dua teror yang pelakunya belum kunjung ditangkap. Di Magelang, teror berbentuk penembakan dengan senapan angin secara membabi buta.

Grafis Teror
Grafis Teror

Warga ditembak tanpa pandang bulu. Sedangkan di Jogjakarta, teror berbentuk pembacokan warga secara mendadak. Yang menarik, di dua kejadian tersebut, mayoritas korban adalah perempuan.

Kepada Radar Jogja (Jawa Pos Group), Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto menyampaikan perkembangan terbaru kasus penembakan kemarin (27/4). Dia mengatakan, korban kini bertambah menjadi 13 orang dari sebelumnya 9 orang. Korban terdiri atas 12 perempuan dan 1 laki-laki. Rata-rata sasaran tembakan adalah pinggang ke bawah. ”Sekarang kami gali informasi dari para korban. Seorang korban sudah memberikan beberapa keterangan kunci terkait pelaku, seperti fisik dan kendaraan yang digunakan,” tuturnya.

Edi Purwanto mengutarakan, lokasi penembakan sejauh ini masih di kawasan pecinan (Jalan Pemuda), Jalan Ikhlas, dan meluas ke Jalan Tidar. Di kawasan pecinan, polisi menemukan dua proyektil. Satu proyektil masih menempel di tubuh korban. ”Dari proyektil bisa diketahui bahwa itu peluru yang sama,” ujarnya.

Edi menambahkan, tiga tim dari Polda Jateng siap membantu pihaknya. Dua di antaranya sudah mulai menyelidiki, yakni intel dan reskrim. Sementara itu, satu tim lagi dari labfor datang besok. ”Bantuan labfor sangat diperlukan untuk menyelidiki proyektil, luka korban, dan senapan angin. Termasuk pemeriksaan CCTV di kawasan pecinan,” imbuhnya. Untuk itu, masyarakat yang merasa terluka akibat terkena bidikan senapan bisa aktif melapor. Itu akan mempermudah pengembangan penyelidikan dan penyidikan petugas sehingga kasusnya bisa cepat terungkap.

Sementara itu, di Jogjakarta, pelaku teror pembacokan makin nekat. Tidak hanya saat malam, aksi juga dilakukan di siang bolong. Misalnya, kejadian yang menimpa Ner, 12, siswa SD, warga Prenggan, Kotagede, sepulang sekolah, Senin (25/4). Korban yang biasa pulang dengan mengendarai sepeda kayuh itu diserang orang tak dikenal dengan benda tajam. Akibatnya, dia menderita luka sayatan di lengan dan mendapat 25 jahitan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan