Pemkab KBB Tawarkan MoU dengan PT KCIC

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Pemkab Bandung Barat akan melakukan kerja sama melalui memorandum of understanding (MoU) dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pemegang kuasa pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. MoU ini untuk menyatukan proyek kereta cepat dengan konsep penataan Kota Walini di Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. ’’Sekarang tim teknis tengah menyusun MoU-nya dan saya tawarkan kepada PT KCIC. Supaya nanti lahir konsep gagasan kita dalam pembangunan proyek kereta cepat. Kita juga ingin masyarakat mendapatkan dampak ekonomi tanpa menghilangkan kaidah lingkungannya,” kata Bupati Bandung Barat Abubakar, di Ngamprah, kemarin.

Dalam MoU yang ditawarkan nanti, kata Abubakar, berisi tentang pembangunan Kampung Asia Afrika (KAA) di Kota Walini tersebut. Sehingga ada sinergitas antara pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan keinginan pemerintah daerah yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. ’’Isi dari MoU tersebut salah satunya kita titipkan pembangunan kampung asia afrika. Itu gagasan awal yang sudah disampaikan kepada pak Presiden. Ini juga sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kita,” ungkapnya.

Dikatakan Abubakar, pembangunan KAA di Kota Walini akan menarik minat masyarakat untuk datang ke Cikalongwetan. Di sana, kata dia, konsepnya seperti kawasan pariwisata untuk menyambut masyarakat yang datang ke stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung. ’’Kebetulan di Cikalongwetan itu merupakan persinggahan (transit oriented development/TOD). Makanya, disinergikan dengan hadirnya KAA yang dikemas dalam sebuah konsep pariwisata,” ujarnya.

Apalagi, kata Abubakar, jika di area tersebut juga dibangun sebuah hotel, bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Pemkab Bandung Barat. Bahkan, kawasan pendidikan juga akan berdiri di area Cikalongwetan ini. ’’Kalau ada hotel akan menambah nilai PAD kita. Selain itu, di area tersebut bakal dibangun kawasan pendidikan internasional,” paparnya.

Disinggung apakah sejauh ini PT KCIC sudah ada komunikasi dengan pemerintah daerah, Abubakar mengaku, beberapa waktu lalu dari pihak PT KCIC sudah memaparkan perkembangan konsep kepada pemerintah daerah. ’’Dari PT KCIC juga memang bercerita tentang persoalan dengan mitranya terkait dengan pematokan yang lebih cepat (di Desa Cilame),” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan