Desertasi Aqua Dwipayana Memuaskan

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Aqua Dwipayana resmi meraih gelar doktor di Universitas Padjajaran (Unpad) dengan nilai yudisium sangat memuaskan. Dalam disertasinya itu, pihaknya mengambil tema ”Citra Kepolisian Republik Indonesia dalam Pandangan Pemangku Kepentingan”.

Dalam sidang tersebut, Deddy Mulyana menyinggung penelitian Aqua untuk menjawab aspek komunikasi penelitian ini. Menurutnya, komunikasi di kepolisian belum menjadi kepentingan utama. Sehingga masih sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelayanan masyarakat. Terutama polisi yang berhadapan langsung dengan masyarakat

Dalam disertasi tersebut pihaknya mengungkap penelitian itu dilatarbelakangi oleh adanya faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kualitas pelayanan dan buruknya citra Polantas pada Ditlantas Polda Jawa Barat. ”Dalam kasus ini, Komunikasi memiliki peranan yang penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari,” katanya kepada wartawan seusai sidang dokter terbuka di Unpad, kemarin (15/4).

Padahal menurutnya, komunikasi memiliki sifat persuatif, edukatif dan informatif. Seiring berkembangan zaman, komunikasi merupakan pusat proses kegiatan. Jika ditarik ke dalam lembaga kepolisian harus dapat memfasilitasi tumbuhnya suasana keterbukaab dalam komunikasi dengan anggota kepolisian, dan lain sebagainya.

Untuk meningkatan kualitas layanan publik dan citra Polantas pada Ditlantas Polda Jabar, maka perlu perbaikan atau peningkatan pelayanan administrasi, hingga integrasi personel Polri yang harus ditingkatkan. Diakui olehnya, berdasarkan sejarah yang ada, citra Polri sendiri sulit diubah.

Untuk mengubahnya harus sejalan dengan kinerja dan bukti yang nyata. Diungkap olehnya, Polri sudah melakukan reformasi birokrasi dengan perubahan-perubahan yang lebih baik. Pihaknya tidak menepis bahwa masih jarang ditemui polisi dengan sosok yang humanis dan transparan.

”Di sini kinerja dan citra polisi sama-sama penting. Hari ini masyarakat sudah mulai kritis. Sehingga polisi dituntut citra harus sesuai kinerja,” ungkapnya.

Lanjutnya, saat ini jumlah polisi yang ada masih jauh belum ideal, hal itu berdampak pada kinerja kepolisian yang belum optimal. Dia mengungkap, polisi juga harus menerapkam slogan dekat di mata, dekat di hati. Bukan slogan dekat di mata jauh di hati.

Salah satu satuan kepolisian yang sering bersentuhan dengan masyarakat, yaitu polisi lalu lintas. Diakui atau tidak, Polantas sering dijadikan representasi wajah kepolisian. Langkah yang paling utama, untuk memperbaiki citra polisi, harus dimulai dari Polantas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan