bandungekspres.co.id, BANDUNG – Hujan yang terus turun mengakibatkan longsor di Tol Cipularang KM 118.500 tepatnya di Kampung Pasir Kuntul Desa Sukatani Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat pada Minggu (10/4) sekitar pukul 02.50. Tebing setinggi 20 meter dan lebar 20 meter dengan cepat menutup bahu jalan pada lajur lambat, namun untuk lajur cepat masih bisa dilalui kendaraan.
Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indrady melalui Kapolsek Padalarang Kompol Suherman mengungkapkan, longsor yang menutup bahu jalan tidak menghalangi kendaraan di jalur cepat. Pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan PT Jasa Marga untuk terus membersihkan longsoran tanah.
”Kami juga berkoordinasi dengan Unit PJR Polda Jawa Barat untuk melakukan pengaturan lalu lintas,” kata Suherman kepada wartawan di Ngamprah, kemarin (10/4).
Diungkapkan Suherman, pihak kepolisian juga terus melakukan pemantauan lalu lintas dan juga evakuasi pembersihan longsor hingga malam hari. Hingga pukul 19.40 pembersihan terus dilakukan.
”Sebagian tanah sudah dibersihkan dengan cara disemprot dengan air menggunakan dua unit mobil tangki milik PT Jasa Marga,” ujarnya.
Pembersihan sisa longsoran tanah ini diperkirakan dilakukan selama 1 jam agar kondisi jalur lambat ini dapat digunakan kembali oleh kendaraan. Berdasarkan pantauannya di lapangan, arus lalu lintas berjalan normal dan tidak ada kemacetan dari arah Purwakarta menuju Bandung. ”Kami terus memantau agar tidak terjadi kemacetan pajang. Dan hingga saat ini berjalan lancar,” tandasnya.
Sementara itu, jembatan penghubung Bandung-Garut di Kampung Lebakjero, Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, yang tidak jauh dari lingkar Nagreg mengalami amblas. Amblasnya jambatan tersebut menurut warga sekitar dikarenakan adanya penggerusan pondasi tanah yang sudah cukup lama dibiarkan.
”Ada longsoran tanah di bawah, jadi pondasinya tidak kuat ketika adanya arus air yang cukup deras,” kata Gugun warga sekitar, kemarin.
Gugun mengatakan, dirinya memang tidak sempat melihat adanya amblesnya hanya saja kerabatnya memberi tahu kalau ada longsoran. ”Kebetulan rumah kerabat saya berada tetap di pinggir jembatan,” katanya.
Gugun mengatakan hal ini memang baru pertama kali terjadi dan kerabatnya juga sempat cemas takut adanya abrasi susulan. Menyusul intensitas air sungai yang cukup deras beberapa hari terakhir ini. ”Ya saudara saya juga sempat panik, dan sempat mau ngungsi,” katanya.