Kena Pasal TPPU, Kapal Cargo Disita

bandungekspres.co.id, CIREBON – Penyelundupan 40 kg sabu dan 18 ribu ekstasi menggunakan kapal kargo Bahari I milik PT IGS membuat Polri curiga bahwa perusahaan kapal terlibat. Pasalnya, diketahui salah satu tersangka bernama Jusman yang berperan sebagai Pengendali Narkotika merupakan adik pemilik PT IGS.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, kapal yang sudah berulang kali menyelundupkan narkotika ini tentu akan diselidiki. Sejauh apa peran dari perusahaan tersebut. ’’Apakah mengetahui penyelundupan atau tidak,” paparnya kemarin.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan memang ada pihak lain yang terlibat dalam jaringan besar narkotika ini. Tentunya, semua yang terlibat harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. ’’Jangan sampai ini berulang lagi,” ujarnya.

Yang pasti, kapal ini akan disita negara dan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) dikenakan untuk kasus tersebut. ’’Kami pastikan semua hasil narkotika harus disita negara,” ujar jenderal berbintang empat tersebut.

Sementara Kepala Tim Narcotics Investigation Center Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Ajun Komisaris Besar Donny Setiawan mengatakan bahwa Jusman bisa dibilang keluarga pemilik perusahaan kapal itu. ’’Dia adiknya pemilik perusahaan,” jelasnya.

Makanya, semua pengendalian narkotika di kapal itu dilakukan Jusman. Keterlibatan perusahaan tentu akan ditelusuri. ’’Yang membawa sabu keluar kapal ini juga Jusman sendiri. Yang lain gak boleh,” papar mantan Kasat Narkoba Polresta Depok tersebut.

Setelah diperiksa, ternyata Jusman juga terdeteksi menggunakan narkotika. Kemungkinan besar, Jusman ini sudah lama menjadi pengguna. ’’Tes urinenya positif narkotika,” paparnya.

Selain itu, sebenarnya tidak hanya satu kapal kargo yang dikejar Bareskrim. Dia menuturkan bahwa masih ada satu kapal lagi yang dalam proses pencarian. ’’Masih terus dicari. Semoga segera bisa menemukannya,” tukasnya.

Kapal tersebut sempat lolos saat upaya penggerebekan yang dilakukan kepolisian. ’’Ya dipantau terus, kami tidak akan berhenti mengejar para pelaku. Kalau masuk Indonesia, pasti terdeteksi,” tegasnya.

Apakah kapal yang lolos ini milik perusahaan yang sama? Dia mengaku tidak mengetahuinya. Yang pasti, kapal manapun akan diketahui kalau membawa narkotika. ’’Kami akan lebih waspada lagi dengan jalur laut ini,’’ serunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan