PROGRAM latihan petinju Jatim di Thailand selama dua bulan sejak Februari lalu, dirasa ada manfaatnya. Minimal mereka banyak belajar dari para petinju Thailand yang disiapkan untuk tampil di Olimpiade Rio de Janeiro, Agustus mendatang.
Dari training camp (TC) yang dilakukan selama dua bulan tersebut, membuahkan hasil bagi atlet Jatim. Menurut pelatih puslatda tinju Jatim Danny Hitarihun, para petinjunya kini memiliki kelenturan, selain itu ada peningkatan fisik dan stamina karena selama ini mereka berlatih bersama petinju nasional Thailand.
”Sangat bermanfaat berlatih di Thailand, apalagi anak-anak berlatih bersama atau menonton latihan petinju nasional Thailand yang disiapkan untuk Olimpiade Rio de Janeiro,” ungkap Danny kemarin (4/4).
Selain itu, petinju Jatim juga sangat banyak menerima ilmu karena mereka juga beberapa kali menjadi sparring partner untuk petinju Thailand.
”Saat itu sebenarnya kami tidak ada niat untuk sparring, karena saat anak-anak jogging kebetulan bertemu dengan mereka yang juga sedang jogging. Akhirnya kami pelatih bersepakat untuk melakukan sparring. Tentunya ini sangat banyak manfaatnya bagi anak-anak, mereka sparring dengan petinju nasional,” tambah Danny.
Saat ini petinju Jatim sudah kembali berlatih di Surabaya selama bulan April ini. Setelah itu kembali lagi ke Thailand. Rencananya, TC kedua nanti akan melanjutkan program latihan yang sudah berjalan. Termasuk melakukan dua kali uji tanding, sebelum mereka berangkat ke PON XIX Jabar, September mendatang.
Tim puslatda Jatim/100 cabang olahraga (cabor) tinju membawa empat petinju saat ke Thailand. Keempatnya, yaitu Jeffry Hitarihun, Apniel Daniel, Libertus Gha dan Randy Ngabalin. Thailand sendiri dipilih karena disana sangat kuat di tinju Asia Tenggara. Selain teknik, petinju Thailand juga memiliki fisik yang kuat dan prima. (jpg/fik)