Warga (Tidak) Bebas Ekspresikan Hak

SEKITAR 178 foto dari 11 mahasiswa Universitas Komputer (Unikom) Bandung yang tergabung dalam UKM Glosarium dipamerkan di Gedung Pusat Pengembangan Budaya, Jalan Braga, Kota Bandung. Pameran yang bertema ”(tidak) Bebas” itu dikuratori Teguh A. P .

Ketua Pelaksana Pameran Susilo Nofriadi mengatakn, event ini sengaja mengambil tema tersebut, karena kadang kebebasan yang dimiliki warga harus terbentur dengan kebebasan orang lain.

”Manusia memang pada dasarnya memilikin kebebasan, akan tetapi kebebasan yang dimiliki oleh manusia tidaklah mutlak,” kata Susilo kepada Bandung Ekspres di sela-sela pameran belum lama ini.

Dia menjelaskan, hal tersebut kadang tidak disadari oleh manusia itu sendiri. Sehingga bebas yang warga miliki sebenarnya bermakna tidak bebas. Dirinya juga mengambil contoh lainnya dalam fotografer.

”Kalau dalam fotografer kebebasan berfoto harus bersinggungan dengan aturan foto,” ungkapnya.

Dalam pameran kali ini, pihaknya juga mulai belajar mengonsep. Biasanya dalam pameran foto mahasiswa hanya lebih mengutamakan landscap. Padahal lebih dari itu, perlu juga konsep yang matang fotografer.

Menurutnya, pameran ini merupakan salah satu syarat bagi anggota baru UKM Fotografer. Selama ini, berdasarkan tradisi setelah akrab harus ada karya seni yang dipamerkan. Hal itu menjadi syarat menjadi anggota UKM.

Diakui olehnya, sebelas orang tersebut kebanyakan mahasiswa semester dua. Akan tetapi, ada beberapa orang diantaranya yang diatas semester dua yang ikut dalam pameran tersebut.

”Pameran ini syarat untuk anggota baru UKM, jadinya siapa aja yang ikut UKM ini harus ikut serta pameran,” ungkapnya.

Dia ke depan, berharap untuk bisa menampilkan pameran lainnya yang lebih menarik. Hal tersebut juga menurutnya diikuti juga kemampuan belajar dan mengenal fotografi selanjutnya.

”Semoga saja masih diberi kesempatan untuk bisa memamerkan kembali karya foto kami,” pungkas mahasiswa semester dua tersebut. (nit/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan