Untuk menegaskan keberhasilan Kredit Melati, dalam waktu dekat 200 nabah perorangan dan 200 peminajam kelompok, akan diteliti LPM Unpad. ”Langkah itu membuktikan Kredit Melati berdampak di masyarakat secara akademis,” ujar Acep.
Dengan rata-rata pinjaman modal usaha Kredit Melati Rp 2,5 juta per kelompok dan target mewujudkan 100 ribu wirausaha baru, maka modal usaha Kredit Melati dibutuhkan tidak kurang dari Rp 250 miliar.
Manajer Kredit Melati Sidiq Permana menyatakan, melihat evaluasi penyaluran Kredit Melati, hasil akhir pemeriksaan memperjelas data-data nasabah dapat dipertanggugnjawabkan. Sehingga, perlu kebijakan baru Pemerintah Kota Bandung dalam meningkatkan dan menambah nilai pinjaman modal Kredit Melati usaha mikro dan kecil. ”Idealnya modal usaha mikro antara Rp 5-10 juta,” ucap Sidiq.
Menyoal eksistensi Kredit Melati, belakangan menjadi perhatian BPR dari berbagai daerah di tanah air. Produk Kredit Melati PD BPR Kota Bandung, jadi bahan studi banding BPR dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka tertarik ada pemberian kredit tanpa bunga dan mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
”Awalnya OJK juga pertanyakan kredit tanpa bunga, tapi pada akhirnya setelah dijelaskan memahami dalam. Sebab, terapan Kredit Melati meningkatkankan usaha mikro kecil di Kota Bandung,” kata Sodiq seraya menyebut sisi bisnis PD BPR, menyiasatinya dengan menerapkan administrasi 6 persen dan propisi 2 persen yang dibayarkan nasabah pada saat pencairan.
”Administrasi untuk biaya opearional tim melati sementara poropisi untuk pendapatan kantor. Strategi itu hindari resiko melihat pinjaman tanpa jaminan. Sebagai BUMD, BPR tetap harus eksis,” tukas sodiq.
Melihat animo masyarakat cukup tinggi, dibutuhkan pelayanan prima. Saat ini, BPR sedang mempersiapkan penambahan SDM kurang lebih 10-14 orang, untuk menambah kekuatan tim melati yang baru milikisaat 11 personel.
Di samping itu, lanjut Sodiq, juga dalam rangka persiapan rencana realisasi penambahan modal kredit melati antara yang jumlahnya cukup besar. ”Tidak kurang dari Rp 100-150 miliar, akan dikucurkan Pemkot Bandung,” jelas Sidiq.
Sidiq Permana memperjelas mekanisme cicilan Kredit Melati. Untuk cicilan harian, mingguan dan bulanan. Nasabah bisa menyetor sendiri atau seperti nasabah pedagang pasar dijemput bola oleh petugas Kantor Kas BPR yang ada 7 pasar dan kantor kas lainnya. ”Kami beri kemudahan guna hindari kredit macet,” imbuh Sodiq.