Pamerkan Lima Miniatur Rumah Adat

bandungekspres.co.id  – Puluhan karya mahasiswa arsitektur terpajang di Aula Wisma Universitas Langlang Buana. Pameran tersebut mengambil tema garis besar rumah adat. Terdapat minitur lima rumah adat khas Indonesia yang menjadi pameran utama himpunan mahasiswa arsitektur Adhigamma tersebut.

Lima rumah adat tersebut yaitu Mbrau Niang dari Nusa Tenggara Timur, Toraja dari Sulawesi, Honai dari Papua, Imah Ciptagelar dari Jawa Barat dan Rumah Tinggi dari Papua. Menurut salah satu anggoga himpunan, Riki Rismansyah, pameran sendiri sengaja digelar dengan tema rumah adat.

”Kita sendiri ingin lebih sengaja menggelar pameran ini terutama mahasiswa bisa lebih mengenal rumah-rumah adat yang adat di Indonesia,” katanya kepada Bandung Ekspres saat ditemui di Universitas Lalangbuana belum lama ini.

Kata dia, akhir-akhir ini seiring perkembangan zaman beberapa mahasiswa jarang mengenali kebudayaan yang ada di Indonesia. Untuk itu, dengan adanya pameran tersebut, minimalnya masyarakat yang berkunjung dapat mengetahui kebudayaan Indonesia.

Pameran rumah adat tersebut bukan kali pertama. Pihak himpunan sudah melaksanakan dua kali pameran arsitektur bergaya rumah adat. Walaupun demikian, pihaknya masih belum puas.

Pasalnya, rumah adat khas Jawa Barat masih belum semua dipamerkan. Diakui olehnya, Jawa Barat memiliki kota/kabupaten yang cukup banyak. Sehingga, pihaknya masih perlu mengumpulkan data dan nama rumah adat khas Jawa Barat.

”Kami sempat bekerjasama dengan Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) Kota Bandung tentang rumah adat khas Khas Jawa Barat, tapi rumah adat khas Jawa Barat masih sedikit,” ungkapnya.

Jelas dia, Jawa Barat sendiri berdasarkan data yang pihaknya peroleh, baru ada sembilan rumah adat. Jumlah tersebut tidak sesuai dengan kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat. Pihaknya masih harus mengumpulkan datan tambahan lainnya.

”Ke depan, jika data tersebut sudah dilengkapi, pihaknya akan menggelar pameran arsitektur rumah adat khas Jawa Barat,” ujar dia.

Dalam pameran kali ini, selain dari anggota himpunan, banyak alumni dan mahasiswa lainnya yang ikut terlibat. Bahkan, beberapa mahasiswa lainnya ikut mengumpulkan karya arsitek lainnya. Walaupun masih hanya berupa tugas di kampus.

Tinggalkan Balasan