JNE Bandung Utama Berbagi di Yayasan Cacat Ganda Bhakti Asih

Program Charity JNE #TogetherWeCare

bandungekspres.co.id– JNE Bandung utama kembali menjalankan charity dengan mendatangi Yayasan Cacat Ganda Bhakti Asih Semarang. Program yang terbalut dalam corporate social responsibility (CSR) tersebut dilakukan di sela-sela pertandingan di Indonesia Basketball League (IBL) 2016 seri 4 Semarang.

Tidak haya para pengurus, para pemain seperti Andre Tiara (16), Gian Gumilar #23 dan Luke Martinus #32 ikut serta mengunjungi yayasan yang berlokasi di Jalan Ingmail, Semarang itu. Tidak hanya memberikan donasi, tapi para pemain dan pengurus juga ikut memberikan hiburan kepada penghuni panti yang rata-rata memiliki keterbatasan.

Semua pemain serta yang ikut dalam kesempatan tersebut, langsung berbaur dengan para penghuni panti. Bahkan, beberapa juga ikut menyuapi penghuni panti yang umumnya memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas keseharian. Jangankan berjalan, makan dan minum pun harus dibantu.

Public Relation Manager PT Bandung Utama Raya Ninit Kaluna mengatakan, CSR tersebut terbalut dalam program JNE #TogetherWeCare. Program ini dijalankan mulai 2014 lalu, dengan cara memberikan donasi kepada yang membutuhkan dan sekolah yang memerlukan rehabilitasi. Khusus untuk sekolah, charity diberikan kepada sekolah yang memiliki prestasi namun kurang dalam fasilitas olahraga. Itu dilakukan di sela-sela seri di setiap kota.

”Setelah berkoordinasi dengan JNE di Semarang, akhirnya kami memutuskan untuk memberikan donasi ke Yayasan Bhakti Asih,” kata Ninit kepada Bandung Ekspres belum lama ini.

Mojang lansiran Kota Cimahi ini mengungkapkan, charity itu mendorong semua pihak di JBU untuk lebih peduli kepada sesama, termasuk ke 31 penghuni panti yang mereka singgahi kemarin. Para pemain dan pengurus pun tak canggung ketika harus berinteraksi. ”Termasuk kita membawa Rori, maskot JBU. Alhamdulillah, semua warga di panti tersebut terhibur,” urainya.

”Ini menjadi hal penting untuk mengubah pandangan masyarakat soal basket yang selalu identik dengan glamor,” tambahnya.

Hal lain yang penting adalah, memerikan motivasi dan dorongan untuk pemain agar lebih ekstra mengejar impian. Sebab, beberapa dari penghuni panti yang tidak bisa berbuat apa-apa selain dari bantuan orang lain. ”Jelas ini akan memotiviasi dan membakar semangat pemain untuk bermain lebih giat. Sebab, mereka (para pemain dan pengurus) melihat betapa banyak yang tidak seberuntung mereka,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan