Man City vs Dynamo Kiev
Manuel Pellegrini bukanlah Roberto Mancini. Pellegrini tidak butuh durasi kontrak empat musim untuk mengantar Manchester City membuat sejarah di Liga Champions. Cukup tiga musim Pellegrini berhasil melakukannya.
Bandingkan dengan Mancini. Dia sampai membutuhkan dua edisi di Liga Champions untuk membuka jalan menuju perempat final. Walaupun, pada akhirnya sejarah tidak pernah tercipta dan mentok fase grup yang jadi pencapaian City di tangannya.
Pellegrini untuk kali pertama membawa The Citizens – julukan City – lolos ke perempat final Liga Champions. Modal kemenangan tandang 3-1 di NSC Olimpiyskiy, Kiev, 25 Februari lalu memudahkan City mengamankan laga kandangnya di Etihad, Manchester, dini hari nanti.
Jangankan men-double KO Kiev, kalah dua gol tanpa balas pun City tidak akan menunda sejarahnya di Liga Champions itu. ’’Namun kami akan mencoba memenangi semua laga ke depan, dan melanjutkan langkah dengan mental yang sama seperti pada leg pertama,’’ ujar Pellegrini, sebagaimana dilansir dari ESPN.
Pellegrini akan meneruskan statistiknya apabila membesut klub Eropa lebih dari dua musim. Sebab, pada musim terakhirnya Pellegrini selalu dapat meloloskan klub yang diarsitekinya lolos ke perempat final Liga Champions. Sebelum City, Villarrreal (2008-2009) dan Malaga (2012-2013) juga pernah melakukannya.
Bedanya dengan percobaan-percobaan lolos ke perempat final di Liga Champions sebelumnya, jalan City lebih mudah. Tidak ada lagi Barcelona di depan jalan City dalam 16 Besar ini seperti dua edisi sebelumnya. Kiev jelas bukan tandingan City.
Hanya, pelatih yang punya julukan Si Insinyur itu menyebut bukanlah tensi lawan perhatian utamanya. Melainkan bagaimana meningkatkan kedalaman skuadnya sebagai bekal di perempat final nanti. Siapapun klub yang menjadi calon lawan City baru ditentukan 18 Maret mendatang di Nyon, Swiss.
Yaya Toure dkk belum tertutup kemungkinan kembali menghadapi El Barca di perempat final. ’’Setidaknya dari sini kami bisa lebih fokus untuk jalan kami pada babak selanjutnya,’’ sebut pelatih yang berkebangsaan Cile itu.
Dari catatan statistik tiga musim di Liga Champions bersama City, di tahun inilah kedalaman skuad City mencuat. Dari persentase menangnya, 71,4 persen jauh lebih baik dari dua edisi sebelumnya. Edisi 2013-2014 dengan 62,5 persen dan 25 persen di edisi 2014-2015.