Basarnas Harus Jadi Lembaga Profesional

bandungekspres.co.id – Badan SAR Nasional berkomitmen untuk terus menjadi lembaga yang profesional, preventif dan modern, dalam menghadapi berbagai potensi bencana agar dalam melaksanakan tugas kemanusiannya lebih efektif dan efesien. Apalagi, saat ini Indonesia tengah memasuki musim hujan yang memiliki potensi bencana longsor, banjir dan lainnya yang harus tetap diwaspadai oleh seluruh masyarakat. Demikian diungkapkan Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB. Soelistyo, di sela-sela kegiatan Kejuaraan Berkuda Kabasarnas Cup 2016, dalam rangka HUT Basarnas ke 44 yang diselenggarakan di Lapangan Detasemen Kaveleri Berkuda, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, kemarin.

Menurutnya, Basarnas merupakan lembaga yang didukung empat komponen, TNI, Polri, pemerintah (BPBD), dan masyarakat (relawan). Kekuatan besar itu harus bisa dimaksimalkan dengan dibangun soliditas dan sinergitas seluruh elemen yang menjadi kekuatan inti Basarnas. ’’Kami berkomitmen penuh untuk menjadi lembaga yang lebih profesional dan kompak dalam menghadapi seluruh persoalan bencana alam yang terjadi di seluruh pelosok,” katanya.

Soelistyo menyatakan, dalam jajaran dan tingkatan di Basarnas diperlukan leadership yang bisa memanfaatkan potensi yang besar ini. Tanpa adanya sikap kepemimpinan yang berkarakter, maka kekuatan yang besar ini tidak akan efektif. ’’Kalau hanya jumlah besar tanpa dipimpin dan diatur tidak akan berarti apa-apa dan kinerjanya pun tidak akan maksimal,” bebernya.

Dengan kondisi alam Indonesia yang memiliki berbagai potensi bencana, lanjut Soelistyo, hal itu tidak bisa dihindari karena sudah seperti itu. Untuk itu, Basarnas dengan 34 kantor di seluruh Indonesia, mencoba membangun pos-pos terdepan secara bertahap untuk mendekati titik-titik potensi bencana. Di samping itu, juga diikuti dengan strategi pembinaan masyarakat. Salah satunya dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat dan dibuatkan suatu koordinasi agar setiap terjadi sesuatu empat komponen yang ada cepat berada di lokasi kejadian. ’’Tidak mungkin Basarnas bisa menyelesaikan masalah sendirian dan dibutuhkan partisipasi masyarakat yang terlatih,” ujarnya.

Untuk memudahkan kinerja juga diperlukan dukungan peralatan dan teknologi yang memadai. Tahun ini Basarnas mendapatkan 1 unit helikopter dan 2 unit lagi akan tiba akhir 2016 dan tahun 2017. Begitu juga dengan pesawat tanpa awak sudah ada dan saat ini tengah dilakukan pelatihan untuk operatornya. Sedangkan untuk kapal yang dilengkapi dengan peralatan dan teknologi juga terus ditambah, minimal lima unit setiap tahunnya. ’’Tentunya kebutuhan alat-alat dan fasilitas yang dibutuhkan diupayakan akan dimiliki sesuai anggaran yang telah diberikan oleh pemerintah,” pungkasnya. (drx/vil)

Tinggalkan Balasan