Kota Cirebon Terendam Banjir

Kawasan Terusan Pemuda dan Cipto MK Terparah

bandungekspres.co.id – Sejumlah titik di Kota Cirebon terendam banjir. Peristiwa tersebut sudah biasa terjadi di kota wali ini. Sebab, Kota Cirebon sudah menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Banjir terparah di Jl Terusan Pemuda dan Jl Cipto Mangun Kusumo. Akibatnya, puluhan kendaraan roda dua dan empat terjebak banjir. Bahkan, tak sedikit kendaraan yang memaksa melintas mogok di tengah jalan.

“Pemandangan banjir di Kota Cirebon ini sudah biasa. Apalagi sekarang banjirnya terbilang parah, sepaha lebih orang dewasa,” ujar Faisal, salah satu pengguna jalan kepada Radar, kemarin.

Faisal mengaku aneh dengan kondisi di Kota Cirebon. Sebab, tidak ada tindakan cepat untuk mengatasi banjir. “Jika tidak diperbaiki, maka banjir akan terus terjadi dan membahayakan pegendara,” kata mahasiswa UMC yang melintasi Jl Cipto depan CSB itu.

Yang parah biasanya, kata Faisal, di Jl Terusan Pemuda tepat di kampus III Unswagati. Ketinggian banjir itu bisa sampai sepaha orang dewasa. ’’Saya sering nongkrong di situ, karena saya juga punya teman yang kuliah kampus Unswagati,’’ ucapnya sembari berharap, Pemerintah Kota Cirebon segera memerbaiki saluran air dan drainase yang berada di titik-titik rawan banjir.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno SH mengatakan, sudah bukan menjadi pemandangan yang aneh ketika Kota Cirebon tergenang banjir. Sebab, kejadian tersebut terus berulang tiap tahunnya. Padahal, salah satu lokasi banjir tepat berada di depan kantor DPUPESDM. “Sepertinya, dinas terkait luput untuk mengatasi banjir,” ujar Agung.

Politikus Partai Golkar itu mendesak kepada DPUPESDM agar segera melakukan kajian dan analisis titik-titik mana saja yang rentan menimbulkan banjir. “Banjir tidak bisa dianggap remeh, kadang akibat banjir bisa juga menimbulkan kecelakaan,” kata Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Kota Cirebon itu.

Penyebab banjir juga diakibatkan banyaknya bangunan permanen tanpa memperhatikan pori-pori tanah. “Harusnya ada setiap bangunan hotel, restoran, dan investasi lainnya yang melakukan pembangunan di Kota Cirebon harus menyediakan lahan untuk menyerap air hujan,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan