”Saya seperti memiliki keluarga di mana-mana. Tidak hanya di Bandung, di setiap putaran puyn pasti ada pendukung yang mampir dan ngobrol bersama tim di hotel. Itu sangat berharga untuk spirit para pemain,” tambahnya.
Khusus soal Bandung, mahasiswa Unla jurusan Ilmu Komunikasi ini pun rupanya sudah betah tinggal di Kota Kembang. Kota Bandung, kata pria yang sudah tiga tahun memperkuat JBU ini, sangat banyak jajanan murah meriah. ”Enggak tahu kenapa ya, jajanan di Bandung itu murah-murah. Batagornya enak, di daerah lain rasanya beda,” ucap Fendy yang mengaku, bercita-cita punya rumah di Bandung dan memiliki bisnis kuliner saat gantung jersey nanti.
Karena persoalan jajanan murah ini, dia pun mengaku, berat badannya saat ini kurang ideal. Makanya, seiring berjalannya porsi latihan dan laga di setiap putaran, dia berusaha menurunkan hingga 5 kilogram.
”Idealnya di 95 kilogram. Ini juga sedang program untuk nurunin lima kilogram kelebihan berat badan. Fisik, kardio, semua dilahap agar target diri dan kemenangan tim bisa tercapai,” pungkas lajang yang kecantol mojang asal Garut tersebut. (rie)
