Dokumen Siap Diserahkan Dalam Konferensi Kepala Negara

bandungekspres.co.id – Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (KTT-LB OKI) di Jakarta akhirnya dimulai kemarin (6/3). Pada kesempatan itu, 500 delegasi setingkat dirjen dan menteri dari berbagai negara pun mulai menggodok draf tentang deklarasi dan resolusi untuk palestina. Sebab, dua dokumen tersebut bakal didiskusikan diputuskan oleh kepala negara hari ini (7/3).

Dimulai dengan pertemuan senior official meeting (SOM) yang dimulai pada pagi hari, draf yang telah disusun sebelumnya terus didiskusikan secara detil oleh para pejabat tinggi dari 49 negara. Dalam pembahasan tersebut, Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Hasan Klein memimpin pertemuan tersebut bersama pihak Sekretariat Jenderal OKI.

Pada saat pertemuan SOM, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pun memanfaatkan waktu dengan melakukan pertemuan bilateral secara marathon. Negara yang diajak berdiskusi antara lain Gambia, Afganistan, Tajikistan, Mesir, Sierra Leone,dan Mauritania.

Selain membahas isu Palestina, Retno pun mengangkat banyak isu kepada sesame koleganya. Misalnya meminta dukungan terkait rencana pencalonan diri Indonesia dewan keamanan PBB kepada Menlu Sierra Leone Samura Kamara. Atau membahas diplomasi ekonomi danbantuan peningkatan kapasitas kepada Menlu Gambia Neneh Macdouall Gaye,

Setelah itu, Marsudi pun melanjutkan agenda dengan pertemuan pejabat tingkat menteri. Pertemuan tersebut dilakukan untuk kembali mengevaluasi draf yang telah disepakat pejabat tinggi. Dia mengaku bahwa pembahasan tersebut berjalan cukup lancar dengan respon positif dari negara peserta.

’’Hari ini, kami membahas dua draf dokumen. Pertama, resolusi mengenai prinsip dasar dan panggilan politik terkait isu KTT kali ini. Serta deklarasi yang akan berisi rencan tindak lanjut secara konkrit dari prinsip tersebut,’’ ujarnya di Jakarta kemarin (6/3).

Sayangnya, dia masih belum mengungkapkan apa saja yang ada dalam draf tersebut. Pasalnya dua dokumen itu masih bisa berubah lagi seusai dengan pembahasan tingkat kepala negara hari ini. Bukan hanya negara anggota OKI, namun negara pengamat, perwakilan dewan keamanan PBB, sampai kwartet perwakilan penyelesaian Konflik Palestina-Israel pun bakal ikut hadir mendengar pembahasan tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan