Pemindahan Gerbang Tol Padalarang Langsung Dibahas

bandungekspres.co.id– Persoalan pemindahan gerbang Tol Padalarang yang dimajukan ke arah Jalan Raya Padalarang akhirnya ditanggapi oleh PT Jasa Marga selaku pengelola tol. Pada Kamis (3/3) kemarin, PT Jasa Marga selaku pengelola tol dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bandung Barat, Polres Cimahi, dan Kementrian Pekerjaan Umum melakukan koordinasi dan pembahasan.

Kepala Dishubkominfo Kabupaten Bandung Barat Agus Gusmana mengungkapkan, setelah ramai polemik pemindahan gerbang tol Padalarang akhirnya sudah mendapatkan titik temu dengan melakukan pertemuan. ”PT Jasa Marga mengundang Dishubkominfo, dan instansi terkait lainnya membahas tentang pemindahan atau pergeseran gerbang Tol Padalarang,” kata Agus kepada wartawan di Ngamprah, kemarin.

Diakuinya, setelah adanya koordinasi terkait pemindahan gerbang tol ini, semua pihak yang mengikuti pembahasan ini akan jauh lebih mengerti. Berbeda, dengan sebelumnya yang tidak ada pembahasan sama sekali. Sebab, pemindahan itu menimbulkan reaksi dari Dishubkominfo maupun Polres Cimahi karena tidak pernah dikoordinasikan.

”Tahu-tahu sudah dibangun. Yang dikhawatirkan, jika gerbang tol digeser mendekati Jalan Raya Padalarang malah

akan menambah persoalan di jalan protokol. Efeknya bisa terjadi kemacetan yang lebih parah diperempatan lampu merah daerah Simpang Padalarang,” ungkapnya.

Dia berharap, melalui pertemuan yang dibahas di Kantor PT Jasa Marga, Pasteur, Kota Bandung tidak hanya sekadar mendengar penjelasan dari PT Jasa Marga melainkan juga bisa mencari jalan keluarnya. Sementara itu, pantauan di lapangan pembangunan gerbang Tol Padalarang sudah berhenti sejak pertengahan Februari lalu. Hingga sekarang baru terpasang rangka besi di sisi utara pintu keluar Tol Padalarang.

“Kita berharap dengan dimajukannnya pintu gerbang tol ini tidak mengakibatkan kemacetan parah. Kita juga akan tetap berkoordinasi dengan kepolisian agar melakukan pengaturan jalur lalu lintas,” ujarnya.

Seperti diketahui, kemacetan di Jalan Raya Padalarang hingga pertigaan Cimareme sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Pada jam-jam sibuk, seperti pagi, siang, dan sore sudah hampir dipastikan kemacetan bakal menyergap. Berdasarkan hitungan Dishubkominfo Kabupaten Bandung Barat pada 2010 kemacetan di pertigaan Cimareme bisa menghabiskan konsumsi BBM kendaraan rata-rata Rp 5.958.599 per hari, atau dalam satu bulan sebanyak Rp 5.242.410.095.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan