Pengunjung Terus Membludak, Teras Cikapundung Jadi Wisata Edukasi Murah Meriah

Kota Bandung memiliki banyak destinasi wisata publik gratis. Ini karena pemerintah Kota Bandung merenovasi dan membangun taman-taman menjadi sangat indah

GIRI HARTOMO, COBLONG

SALAH satu taman yang dibangun pemkot Bandung yaitu Teras Cikapundung. Destinasi wisata ini terletak di Jalan Siliwangi Nomor 28, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Letak Teras Cikapundung membelah Sungai Cikapundung dan berbatasan dengan area hutan Kota Babakan Siliwangi.

Ruang terbuka hijau yang belum lama diresmikan oleh Kemenpupera dan Wali Kota Bandung ini telah menjadi trending topic baru. Suasananya memang sangat pas dikunjungi buat santai maupun buat berfoto selfie.

Ketua Pengelola Teras Cikapundung Wacadok mengatakan, Teras Cikapundung ini dibangun atas gagasan komunitas Cikapundung yang peduli akan kondisi Sungai Cikapundung. ”Dulu kan tahu sendiri mas sungainya gimana,” ujarnya saat ditemui di Teras Cikapundung kemarin (1/2).

Wacadok sendiri mengaku sangat senang dengan antusiasme warga yang berkunjung ke Teras Cikapundung. Namun dia mengeluhkan jika saat weekend pengunjung membludak. ”Kalau Sabtu dan Minggu penuh banget sampai ada yang ke taman sana. Kalau terus-terusan ke taman ya lama-lama rusak,” ungkapnya.

Meski sempat kewalahan, namun pihak pengelola mengaku masih bisa mengondisikan hal tersebut dalam kontrol. Ke depannya, untuk mencegah pengunjung yang bermain-main ke taman pihak pengelola berencana untuk bekerja sama dengan Dinas Pariwisata. ”Kita udah buat surat ke dinas biar bisa ada yang gunain amphitheater,” ujarnya.

Di Teras Cikapundung, pengunjung disuguhi suasana alam dengan sensasi aliran sungainya. Selain suasananya yang sejuk dengan suasana alamnya, teras Cikapundung menyuguhkan fasilatas bermain untuk memanjakan para pengunjungnya.

Selain udara yang sejuk, beberapa fasilitas bermain pun tersaji di Teras Cikapundung. Misalnya, terdapat air mancur bernyanyi, seni instalasi, kolam, amphitheater dan ada juga wisata arus dengan menggunakan perahu karet. ”Untuk biaya perahu karet tergantung dari titik mana kita mau naik tapi kalo cuma muter sini doang sih cuma sepuluh ribu,” ujar Wacadok.

Ke depannya, pihak pengelola berencana membangun beberapa fasilitas bermain yang edukatif lagi demi lebih memanjakan para pengunjungnya. ”Udah ada bayangan, Insha Allah mau bikin flying fox dan masih banyak lagi lah,” ujar Wacadok.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan