TURNAMEN jangka panjang akan segera bergulir. Nama turnamen itu adalah Indonesia Soccer Championship 2016 (ISC). Kick off turnamen mulai 17 April dan akan berakhir pertengahan Desember mendatang. Operator penyelenggara bukan PT Liga Indonesia, tetapi ada badan baru, PT Gelora Trisula Semesta (GTS).
PT Gelora memiliki enam agenda kegiatan selama 2016. Yakni ISC-A yang diikuti peserta dari klub yang berlaga di Kompetisi Liga Super Indonesia 2015, ISC-B pesertanya dari klub Divisi Utama. Lalu, turnamen U-21, Soeratin U-17, Piala Nusantara, dan Piala Presiden.
Jadwal pertandingan, khusus ISC-A mirip dengan kompetisi liga di Eropa. Setiap klub menjalankan pertandingan seminggu sekali dengan sistem kandang dan tandang. Berbeda dengan LSI lalu, dalam seminggu setiap klub main dua kali kandang dan dua tandang.
Jadwal pertandingan juga digelar setiap Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin. Kick off bertandingan mulai pukul 15.30 untuk Sabtu dan Minggu, lalu ada pukul 19.00 dan 21.00. Untuk Jumat pukul 19.00 dan 21.00, sedangkan Senin pukul 19.00 WIB. ”Hal itu, agar pemain tidak dihadapkan dengan jadwal padat, sehingga kualitas permainan juga meningkat,” ujar Joko Driyono, CEO PT GTS.
Pada turnamen ini, klub akan mendapatkan subsidi cukup besar. Khususnya pada ISC-A, PT Gelora akan memberikan subsidi kepada masing-masing klub sebesar Rp 5 miliar, dan nilai tersebut mengalami peningkatan dibandingkan kompetisi sebelumnya (LSI) Rp 2,5 miliar. Hadiah juara disediakan Rp 3 miliar, sedangkan runner up Rp 2 miliar. Belum lagi nanti ada pembagian lainnya dari hak siar, terkait dengan klub yang memiliki rating tertinggi.
Joko Driyono menjelaskan, pada turnamen ISC A, ada pembatasan total nilai kontrak pemain semua klub. Batas maksimal sebesar Rp 10 miliar, sedangkan minimal Rp 5 miliar. Pembatasan nilai kontrak ini, kata Joko, untuk menstabilkan keuangan klub, sehingga ke depan tidak ada lagi soal tunggakan pembayaran gaji pemain. Khusus untuk ISC-B, bakal dibagi 8 grup yang kemudian ada 16 besar, delapan besar, semifinal, dan final.
Joko Driyono menjelaskan bahwa ISC tidak ada format promosi dan degradasi selama kondisi persepak bolaan masih seperti sekarang ini. Namun regulasi mungkin bisa diubah seandainya kondisi sepak bola berubah sepenuhnya sebelum kick-off kompetisi dilakukan. ”Untuk sementara tidak ada sistem promosi degradasi. Namun bila situasi sepak bola berubah sebelum kick off dilakukan, masih dimungkinkan adanya perubahan regulasi,” kata Joko. (pci/asp)