Lebih lanjut, Gilarsi berkeinginan menghilangkan disparitas harga komoditi antara wilayah urban dan rural. ”Harga di rural mahal, di urban murah. Gajinya orang rural rendah sementara harga mahal, ini jadi problem. Kalau logistic cost ditekan dan seamless logistic diupayakan maka upaya mengurangi beban disparitas harga itu bisa direalisasikan,” jelasnya.
Selanjutnya, adalah untuk memfasilitasi sebagai proses backbone-nya e–commerce. Menurut Gilarsi, pertumbuhan e-commerce bukan lagi eksponensial, namun eksplosif. ”Nah, back end-nya, logistiknya siapa yang menyiapkan? Nah kita bersama-sama saling membantu menyediakannya,” tutur Gilarsi.
Sinergi BUMN ini, paparnya, juga merupakan bentuk keinginan untuk empower dan memfasilitasi UMKM agar bisa lebih kompetitif. Menurutnya, salah satu kesulitan UMKM itu di logistik, baik itu dalam proses pembelian maupun penjualan.
”Statistiknya di Indonesia ada 50 juta UMKM. Kalau 10 persennya saja, atau lima juta UMKM masing-masing punya karyawan lima hingga sepuluh orang, berapa empower yang terserap?” tegasnya. (A3/fik)