Dalam PUI, urai Tedi, biasanya banyak nama yang akan bertarung. Kader dan pengurus PKS hanya boleh memilih tiga nama dari banyak nama yang ada. Tiga nama yang muncul nantinya akan diserahkan DPD PKS Kota Bandung ke DPW PKS Jawa Barat, untuk selanjutnya dibawa ke DPP PKS guna mendapat persetujuan dan penetapan calon yang akan diusung pada Pilwalkot tahun 2018 mendatang.
Menurut Tedi, PUI sudah menjadi tradisi di internal PKS. Semua hajatan besar PKS dimulai dari rapat keluarga, sehingga siapapun nantinya yang muncul, yang bersangkutan didukung secara penuh pengurus dan kader PKS.
Namun, lanjut Tedi, karena PKS tidak memenuhi syarat perolehan kursi legislatif untuk bisa maju sendiri. Maka PKS harus membangun koalisi dengan partai lain.
”PKS siap berkomunikasi dengan seluruh komponen masyarakat dan bakal calon yang memiliki visi sama membangun Kota Bandung untuk maju dan sejatera,” tegas Tedi.
Sementara, Ketua Fraksi Partai Nasdem Uung Tanuwidjaja menyatakan, pihaknya belum terlalu dalam membahas Pilwalkot Bandung 2018.
Maka, sejauh ini belum bisa bicara banyak. ”Kita di DPRD hanya miliki empat kursi. Sehingga, untuk menentukan pilihan maju banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Tetapi, pada prinsipnya, Nasdem akan ambil bagian dan terlibat penuh,” imbuh Uung, seraya menyebut, banyak prediksi dilapangan, tapi politik itu dinamis, tidak tahu apa yang akan terjadi. (edy/fik)