Putri juga mencoba mengenalkan produk kosmetik buatan Mustika Ratu ke pasar global melalui Yayasan Puteri Indonesia. Puteri Indonesia yang bertugas ke luar negeri akan dibekali kosmetik dari Mustika Ratu. Di sana secara tidak langsung mereka juga akan mempromosikan produk Indonesia ke teman-teman sesama ratu kecantikan. Dengan begitu, orang-orang di luar sana akan makin aware dengan produk kosmetik Indonesia.
”Kami juga secara konsisten sudah melakukan ekspor produk ke 20 negara. Kan selain harus defense dari serangan luar, kita harus offense. Salah satunya dengan cara invasi ke luar negeri,” kata dia.
Namun, lanjut Putri, kesuksesan produk Indonesia bersaing dengan produk impor tidak akan bisa terwujud jika tidak ada sinergi antara para pelaku bisnis, akademisi, dan pemerintah. Tiga unsur yang dikenal dengan istilah ABG (academics-business-government) itu harus bekerja sama. Dengan adanya pengembangan produk dari para akademisi, strategi dari para pelaku bisnis, dan regulasi yang mendukung dari pemerintah, bukan tidak mungkin Indonesia bisa jadi the next Jepang atau Korea.
”Enggak apa-apa kita telat. Yang penting masih bisa eksis nantinya,” ucap wakil ketua umum bidang industri tradisional berbasis budaya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu. (and/c9/sof/rie)