TNI AU Bentuk Tim Khusus Usut Penyebab Jatuhnya Super Tucano

”Di ketinggian itu melaksanakan profile berikutnya dengan dive angle 30 degrees. Untuk mencari kecepatan 326 Mach Number,” tambah Agus.

Sukses dengan performa itu, ketinggian mulai diturunkan kembali hingga menyentuh angka 8 ribu kaki. Pada ketinggian itu, seharusnya pilot mengkontak tempat pemantauan. Namun yang terjadi tak ada lagi komunikasi dari pilot asal Tuban itu.

Hingga pada pukul 09.59, pesawat Super Tucano TT 3108 resmi dinyatakan lost contact. Beberapa menit setelah itu, atau sekitar pukul 10.09, Agus memperkirakan ada kegagalan salah satu sistem di pesawat. Hingga meluncur deras ke bawah. Dua awak pesawat, yakni Mayor Pnb Ivy Safatillah dan JMU (Juru Mesin Udara) Serma Syaiful Arief Rakhman dinyatakan meninggal dunia.

Mayor Ivy diketahui memang menarik kursi lontar. Namun di indikasi itu telat dilakukannya, hingga dia terjatuh di kawasan pertanian penduduk di Desa Tunjungtirto Singosari. Hingga pukul 17.00 kemarin, keberadaan Serma Syaiful sebenarnya masih menjadi tanda tanya.

Namun usai memberi keterangan resmi pada awak media pukul 18.00 kemarin, Agus memberi kabar bahwa prajurit kelahiran 23 Desember 1979 itu sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam badan pesawat. Sehingga total, ada empat korban meninggal dari jatuhnya pesawat itu. Dua anggota TNI AU, dua warga sipil.

Gugurnya sang pilot Mayor Pnb Ivy juga menjadi kabar buruk bagi Lanud Abd Saleh. Sebab, dia menjadi salah satu penerbang senior di sana.

”Pilot sudah mempunyai pengalaman terbang 3.000 jam. Dengan pesawat Super Tucano sudah memiliki pengalaman 700 jam terbang,” tambah Agus.

Di saat TNI AU masih mendalami penyebab jatuhnya pesawat Super Tucano itu, untuk sementara aktivitas penerbangan menggunakan pesawat asal Brazil itu dihentikan. ”Akan saya evaluasi, dan sesuai dengan prosedur akan kita stop dulu,” tegas dia. Kalau penyebab utama sudah diketahui, barulah pengoperasian pesawat bisa dilakukan kembali.

Dengan begitu, 11 pesawat serupa di Lanud Abd Saleh dipastikan bakal menganggur untuk batas waktu yang belum ditentukan. Meski begitu, pengadaan pesawat tersebut bakal tetap dilakukan dalam waktu dekat.

Tepatnya 29 Februari nanti, empat pesawat baru bakal hadir kembali di Lanud Abd Saleh. Hadir beserta engineer dari Brazil langsung, TNI AU akan memanfaatkannya untuk mencari tahu problemnya juga. Karena konon, jatuhnya pesawat Super Tucano di Blimbing Malang memang baru pertama kalinya terjadi. (by/rie)

Tinggalkan Balasan