Gantung Lagi Nasib GBLA

BPKP Belum Temukan Kerugian Negara

bandungekspres.co.id– Kelangsungan nasib stadioan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA ) masih menggantung. Sebab, Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri masih perlu lakukan kajian lebih dalam.

GBLA
FAJRI ACHMAD NF / BANDUNG EKSPRES
TINJAU KESIAPAN: Ketua Tim Ahli Bareskrim Mabes Polri, Priyo Susilo menunjukkan kerusakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan serta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kemarin (10/2).

Namun, secara tegas Kepala Bagian Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komjen Anang Iskadar menyatakan, hasil rapat dan pemeriksaan bersama status stadion GBLA dikembalikan pada mutual check 0 persen (MC 0). ”Dalam seminggu stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), akan diserahkan kembali kepada pemiliknya Pemerintah Kota Bandung,” ucap Anang usai melakukan MC di Stadion GBLA kemarin (10/2).

Anang menjelaskan, terkait status fisik bangunan stadion dengan persoalan hukum yang membelit, saat ini masih berjalan. Saat ini dalam tahap penyidikan. Maka, proses hukum tetap dilanjutkan. ”Masalah hukum jalan terus. Itu, demi kepastian hukum,” tukas Anang.

Dalam seminggu hingga dua minggu ke depan, seru mantan Kepala BNN itu, nasib GBLA akan ditentukan. Kami (Bareskrim) bersama 12 tim ahli akan mengkaji dan menyimpulkan. ”Putusannya tunggu saja nanti,” ujar Anang.

Di tempat sama, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Barat Deni Suardini kepada Bandung Ekspres mengungkapkan, masalah kerugian keuangan negara terdampak mega proyek stadion GBLA saat ini masih dalam proses. Saat didesak adakah indikasi kerugian keuangan negara, Deni berkilah itu sudah masuk substansi.

Tugas pokok BPKP Jawa Barat, sahutnya, membantu penyidik dalam hal ini Bareskrim menghitung kerugian keuangan negara. ”Sesuai keahliannya di bidang audit dan akuntasi sekarang ini dalam proses,” imbuh Deni.

Sementara itu, menyoal penggunaa stadion GLBA untuk opening dan closing PON ke-XIX September mendatang, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan, sangat mengerti dan menghormati keinginan warga Bandung dan Jawa Barat secara umum: GBLA untuk opening dan closing PON.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan