Sikat Spekulan, Bentuk Pos Penyuluhan

Rugikan Petani di Pedesaan

bandungekspres.co.id– Mahalnya bahan kebutuhan pokok ternyata banyak diakibatkan ulah spekulan yang memermainkan harga di pasaran hanya untuk mengambil keuntungan besar.
Kondisi ini terungkap ketika dilakukan rapat koordinasi penyuluhan desa bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD).
’’Ini yang harus menjadi perhatian kita sehingga harus menemukan cara untuk mematikan ulah spekulan yang selalu memermainkan harga,” jelas Deddy ketika ditemui usai memimpin rapat koordinasi terkait program penyuluh desa, di kantor Bappeda Jabar, kemarin.
Dia menilai, melihat kondisi ini dirinya merasa prihatin terhadap kondisi para petani yang kebanyakan berada di pedesaan karena mereka sangat dirugikan.
Deddy berpendapat, tingkah spekulan ini terjadi karena perniagaan belum tertata dengan baik. Salah satunya karena belum adanya data yang akurat terkait potensi dan ketersediaan produk pertanian disetiap daerah.
Untuk itu dirinya menginginkan setiap daerah harus miliki data valid dan sesuai dengan yang ada di lapangan. Tidak sinkronnya data antara pusat dan daerah menjadi salah satu penyebab juga kenapa harga kebutuhan pokok bisa semudah itu dipermainkan spekulan.
Dirinya mencontohkan, ketika Kementerian Pertanian mengambil kebijakan untuk impor beras seharusnya melihat betul kondisi stok beras nasional dengan melakukan kroscek ke daerah yang memproduksi beras sehingga tingkat kebutuhannya jelas.
’’Daerah memberikan laporan ke pusat itu harus benar jangan bohong, inikan seperti takut dicap programnya gagal,” cetus dia.
Kondisi ini berakibat tidak teraturnya pola tanam petani tanpa arahan jelas dari pemerintah, sehingga bila musim panen raya tiba harga beras di kalangan petani anjlok, tapi di pasaran mahal.
Deddy menuturkan, untuk menyiasati ini, pemerintah provinsi akan membentuk pos penyuluhan desa yang bertugas untuk menyajikan data pertanian di Jabar secara akurat, di samping memberikan arahan kepada para petani.
Dia menginginkan peran penyuluh desa ini juga harus optimal dan peka terhadap kebutuhan pasar, sehingga petani diberikan arahan jelas dalam menanam komoditi pertanian sesuai dengan kondisi daerahnya.

Tinggalkan Balasan