Selain fokus menangani siswa miskin, kata dia, pihaknya juga saat ini tengah berfokus pada nasib para guru honorer yang memiliki prestasi. Guru honorer yang sudah lama mengabdi dan melakukan kegiatan mengajar harus diperhatikan kesejahteraan mereka yang dibayarkan oleh setiap sekolah. ’’Gajinya memprihatinkan dan di bawah standar. Kami juga sedang memikirkan agar mereka mendapat perhatian yang lebih,” ungkapnya.
Budiyanto memandang, keberadaan guru honorer yang berprestasi ini justru lebih rajin dan benar-benar mengabdi dibandingkan guru yang memiliki identitas pegawai negeri sipil (PNS). Oleh karenanya, jika gaji mereka tidak diperhatikan, dirinya khawatir mereka akan pindah dari Lembang dan memilih ke sekolah lain yang jauh lebih menjanjikan di luar Kabupaten Bandung Barat. ’’Kalau sampai keluar dari Lembang atau KBB disayangkan. Apalagi, mereka kerjanya sangat serius dan jauh lebih rajin. Jumlahnya cukup banyak guru honorer yang ada di Lembang saat ini,” pungkasnya. (drx/vil)
